Kompak Warga Dusun Julung Angkut Aspal Demi Pembangunan Jalan Swadaya

Warga Dusun Julung bahu-membahu memindahkan aspal dari atas perahu ke daratan untuk proyek pembangunan jalan desa
Warga Dusun Julung bahu-membahu memindahkan aspal dari atas perahu ke daratan untuk proyek pembangunan jalan desa (Foto: Syafi'ih)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Semangat gotong royong masih menjadi budaya yang kuat di tengah masyarakat pedesaan. Hal ini terlihat jelas dari kekompakan warga Dusun Julung, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, yang secara sukarela bergotong royong mengangkut aspal dari perahu ke daratan pada Selasa (24/6/2025).

Aspal yang diangkut warga tersebut merupakan material utama untuk pembangunan jalan Dusun Julung secara swadaya. Jalan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan permukiman warga dengan pasar tradisional Tangsi, lembaga pendidikan, serta masjid setempat.

Perahu pengangkut aspal bersandar di Pelabuhan Tangge’ Bliker, Desa Aenganyar, dan warga dari berbagai usia turun tangan membantu memindahkan aspal ke mobil pengangkut.

“Ini bentuk kepedulian kami terhadap pembangunan desa. Kami berupaya secara swadaya agar akses utama menuju pasar, pendidikan, dan masjid layak untuk dijalani,” ujar H. Hendra, salah satu warga kepada Falihmedia.com.

H. Hendra menjelaskan bahwa untuk hari ini, warga mengangkut sekitar 20 ton aspal buton, dan sisanya akan menyusul dalam beberapa hari ke depan.

Menurutnya, pembangunan jalan ini sangat penting untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat Dusun Julung.

“Jalan ini nantinya akan memudahkan akses warga ke pasar, sekolah, masjid, dan fasilitas umum lainnya. Kami sangat bersyukur atas bantuan semua pihak, khususnya antusiasme masyarakat,” tambahnya.

Proyek ini merupakan hasil musyawarah warga dan inisiatif swadaya masyarakat. Dengan partisipasi aktif seluruh warga, proses pembangunan jalan diharapkan berjalan lebih cepat, efisien, dan sesuai kebutuhan masyarakat lokal.

Pembangunan jalan swadaya di Dusun Julung menjadi bukti nyata kuatnya nilai gotong royong dan kepedulian warga terhadap kemajuan desa. Semangat ini menjadi modal sosial yang sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan di wilayah kepulauan seperti Giligenting.

“Untuk penggarapan jalannya sendiri sekitar 700 meter,” tandasnya.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *