FALIHMEDIA.COM | SAMPANG – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pengelolaan pasar di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menjadi sorotan serius Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) DPRD Sampang. Target PAD tahun ini yang dipatok sebesar Rp6 miliar, ternyata hanya terealisasi sekitar Rp3,2 miliar atau 60 persen dari target yang ditetapkan.
Ketua Pansus LKPj DPRD Sampang, Alan Kaisan, menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil kepala pasar bersama Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Sampang untuk melakukan klarifikasi. Menurut Alan, rendahnya realisasi PAD ini perlu ditelusuri lebih dalam.
“Artinya, ada 40 persen target yang belum tercapai. Seharusnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil PAD bisa memenuhi minimal 90 persen target. Capaian 60 persen ini sangat jauh dari kriteria keberhasilan,” tegas Alan pada Senin (28/4/2025).
Alan juga menyoroti beberapa pasar yang kinerjanya di bawah standar. Ia mencontohkan Pasar Srimangunan, yang notabene pasar terbesar di Sampang, hanya mampu mengumpulkan pendapatan sekitar Rp740 juta dari target Rp2 miliar yang ditetapkan, atau kurang dari 45 persen.
Pansus LKPj berkomitmen menggali lebih dalam kendala yang terjadi di lapangan dan akan merekomendasikan langkah-langkah perbaikan untuk optimalisasi penerimaan PAD sektor pasar ke depan.