Demi Ekonomi, Keluarga di Giligenting Sumenep Tekuni Menambang Batu Putih

Bapak Parto (50) bersama keluarga saat menambang batu putih di lokasi miliknya sendiri (Foto: Riz)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Giligenting, merupakan sebuah kepulauan yang berada diselatan Kabupaten Sumenep Madura. Selain wisatanya, Giligenting juga menjadi sorotan setelah banyak keluarga di sana mulai menambang batu putih sebagai sumber penghasilan.

Meskipun terlihat sederhana dan memiliki risiko tinggi, kegiatan menambang batu putih telah memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan memberikan peluang kerja bagi masyarakat setempat.

Sehingga tidak ada keraguan, di Giligenting tepatnya di Desa Galis menjadi pusat penambang batu putih terbesar dan satu-satunya di pulau Giligenting.

Salah satunya, Bapak Parto (50) yang menggantungkan perekonomian keluarganya dengan menambang batu putih.

“Sebelum melakukan penambangan, kami mencari lokasi yang memiliki potensi sumber batu putih. Setelah lokasi ditemukan, baru kami melakukan preferensi dengan menggunakan alat sederhana seperti linggis dan cangkul,” ucap Bapak Parto kepada Falihmedia.com, Selasa (12/12/2023) kemarin.

Setelah galian sampai pada target yaitu batu putih, lanjut Bapak Parto kemudian kami melakukan garisan-garisan terlebih dahulu sesuai ukuran.

“Setelah itu baru kami melakukan penggeregajian menggunakan gerinda mesin sesuai ukuran dan kemudian dicangkul agar nantinya terbentuk,” ujarnya.

“Tidak, tidak semua yang dicangkul itu jadi. Sebab, terkadang batu yang bercampur tanah akan patah ketika dicangkul, namun patahannya masih bisa dijual,” jelasnya.

Untuk pendapatannya sendiri, kata Bapak Parto dalam sehari tidak menentu, tergantung keras atau tidaknya batu saat digergaji atau saat dicangkul.

“Terkadang dari pukul 07.30 WIB sampai pukul 15.00 WIB kalau tidak keras bisa menghasilkan 800 sampai 1000 batang batu putih, namun jika batunya keras dan banyak yang patah bisa 400 sampai 500 batang batu,” katanya.

“Alhamdulillah, untuk lokasi tambang batu saya merupakan milik pribadi saya sendiri, dan saat menambang biasanya istri dan anak saya yang ikut dan memiliki peran masing-masing, untuk menggeregaji anak saya, untuk mencangkul saya sendiri sedangkan istri saya untuk perapiannya,” tandasnya.

Diketahui, kegiatan menambang batu putih telah memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal di Giligenting.

Pantauan media, selain kualitasnya bagus, juga harganya yang murah, untuk satu batang batu putih dihargai sebesar Rp. 1000 rupiah (harga di tempat) lain dengan angkutan transportasi pick up.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon