FALIHMEDIA.COM | JAKARTA – Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Willy Aditya, menolak keras langkah BPJS Kesehatan yang menghentikan sementara layanan kesehatan bagi sekitar 50 ribu warga Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Pemutusan layanan itu terjadi akibat tunggakan iuran selama enam bulan dengan nilai mencapai Rp41 miliar.
Menurut Willy, tindakan tersebut bertentangan dengan semangat pendirian BPJS sebagai lembaga jaminan sosial negara. Ia menegaskan bahwa BPJS bukan perusahaan asuransi komersial yang berorientasi pada keuntungan.
“BPJS itu dibentuk oleh undang-undang, bukan lembaga swasta murni. Tugasnya melayani warga, bukan mengejar cuan. Cara bertindaknya jangan seperti perusahaan komersial yang seenaknya memutus layanan,” ujar Willy di Jakarta, Senin (13/10/2025).
Legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Timur XI itu menilai, keputusan BPJS Kesehatan yang memutus layanan kesehatan justru menjadi bentuk penyanderaan terhadap hak warga demi menekan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.
“Istilah iuran dipakai karena semangatnya partisipasi, bukan premi. Jadi jangan disamakan dengan asuransi swasta. Menghentikan layanan kepada warga jelas melanggar hak konstitusional mereka,” tegas Willy.
Ia meminta BPJS Kesehatan dan Pemkab Pamekasan segera berdialog dan mencari solusi bersama, mengingat nilai tunggakan Rp41 miliar itu hanya sebagian kecil dari total APBD Pamekasan 2025 yang mencapai lebih dari Rp2 triliun.
Willy juga mengingatkan bahwa negara telah berkomitmen mengalokasikan anggaran dari APBN dan APBD untuk menjamin akses layanan kesehatan bagi seluruh warga.
“Tunggakan itu hanya 5 persen dari total 872 ribu peserta yang taat membayar iuran. Artinya, kebutuhan layanan masih bisa ditopang dari peserta aktif lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menilai iuran BPJS Kesehatan warga Pamekasan tidak sampai 1 persen dari APBD, sehingga persoalan tersebut seharusnya bisa diselesaikan tanpa perlu mengorbankan hak rakyat.
“Jangan tunda pemenuhan hak asasi kesehatan warga. Duduklah bersama dan selesaikan dengan kepala dingin,” tutupnya.













