Pemkab Sumenep Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascagempa

Petugas BPBD Sumenep mendata rumah warga rusak akibat gempa 6,5 magnitudo di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur
Petugas BPBD Sumenep melakukan pendataan rumah warga yang rusak akibat gempa bumi 6,5 SR di wilayah Kabupaten Sumenep

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau dukungan dan partisipasi berbagai pihak untuk mempercepat proses pemulihan pascagempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo yang mengguncang wilayah Sumenep pada Selasa malam (30/09/2025) pukul 23.49 WIB.

Kepala BPBD Sumenep, Achmad Laily Maulidi, menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran daerah menjadi tantangan dalam memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan ringan hingga rusak berat akibat gempa tersebut.

“Kami ingin pemulihan pascagempa berjalan cepat dan menyeluruh. Namun, dengan kondisi keuangan daerah yang terbatas, kami sangat berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat, pihak swasta, dan masyarakat,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Menurut Achmad Laily, bantuan dana maupun material bangunan sangat dibutuhkan untuk membantu warga memperbaiki tempat tinggal yang rusak. Prioritas utama saat ini adalah memastikan masyarakat terdampak segera memiliki hunian layak pasca bencana.

“Satu unit rumah yang mengalami kerusakan ringan atau sedang bisa dibantu melalui dana atau material bangunan agar warga cepat kembali memiliki tempat tinggal aman,” tambahnya.

Pemerintah daerah kini tengah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk mempercepat proses pemulihan infrastruktur, terutama rumah warga terdampak.

Selain itu, BPBD Sumenep juga memastikan ketersediaan bantuan logistik dan sembako masih aman untuk disalurkan kepada seluruh korban gempa bumi. Rencananya, pendistribusian bantuan dilakukan dalam waktu satu hingga dua hari ke depan.

Berdasarkan data sementara BPBD, sebanyak 519 bangunan dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. Rinciannya meliputi:

  • 192 rumah rusak ringan

  • 166 rumah rusak sedang

  • 107 rumah rusak berat

  • 10 rumah rusak sangat berat

Sementara itu, tempat ibadah mengalami kerusakan ringan sebanyak 18 unit, rusak sedang 11 unit, dan rusak berat 4 unit. Untuk sarana pendidikan, tercatat 5 unit rusak ringan, 2 rusak sedang, dan 2 rusak berat. Sedangkan fasilitas kesehatan mengalami kerusakan ringan sebanyak 2 unit.

“Kami terus melakukan asesmen lapangan untuk memverifikasi data kerusakan agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran,” tutup Achmad Laily Maulidi.

Baca berita lainnya di Google News dan WhatsApp Channel
atau Telegram Channel