FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Warung Madura kini bukan sekadar tempat belanja kebutuhan harian, tetapi telah menjelma menjadi fenomena ekonomi baru di sektor usaha toko kelontong nasional. Keberadaannya turut menggerakkan perekonomian masyarakat sekaligus memperkuat semangat kewirausahaan khas Madura.
Ketua Paguyuban Tretan Kelontong Madura Klaten, Andi Priyo Subarno, mengatakan bahwa menjamurnya warung kelontong milik warga Madura di berbagai daerah, termasuk kota-kota besar di Indonesia, telah membuka banyak lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
“Warung Madura dikenal karena etos kerjanya yang tinggi. Mereka memiliki semangat pantang menyerah, tidak mudah mundur, dan selalu bekerja keras. Bahkan semangat itu dijadikan tagline jam buka 24 jam tanpa henti,” ungkap Andi, Kamis (9/10/2025).
Ia menambahkan, meningkatnya jumlah warung kelontong Madura menunjukkan bahwa masyarakat Madura—khususnya dari Kabupaten Sumenep—memiliki jiwa wirausaha gigih dan inovatif dalam menghadapi tantangan ekonomi. Semangat tersebut menginspirasi banyak orang untuk terus berusaha tanpa kenal lelah.
“Warung Madura bukan hanya tempat berdagang, tetapi juga membawa cerita, budaya, dan nilai kerja keras khas Madura ke tengah masyarakat luas,” tutur pria asal Desa Bluto, Sumenep ini.
Lebih jauh, Andi menjelaskan bahwa etika bisnis warung Madura menekankan pada kejujuran, pelayanan ramah, tanggung jawab sosial, serta menjaga hubungan baik dengan pedagang lain dan pelaku UMKM lokal.
“Dengan menjunjung nilai-nilai tersebut, warung Madura berhasil membangun citra positif dan mendapatkan kepercayaan masyarakat, sehingga memiliki peluang besar untuk terus tumbuh dan berkembang,” pungkasnya.













