GENTING, Strategi Kolaboratif Pemkab Sumenep Cegah Stunting Menuju Generasi Emas 2045

Ellya Fardansah pimpin rapat koordinasi GENTING Pemkab Sumenep untuk memperkuat gerakan cegah stunting menuju Indonesia Emas 2045
Kepala Dinkes P2KB Sumenep, Ellya Fardansah, memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian GENTING di Bappeda Sumenep, Kamis (16/10/2025)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus menunjukkan komitmennya dalam menekan angka stunting di daerah. Melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB), pemerintah memperkuat program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) sebagai upaya kolaboratif lintas sektor.

Gerakan GENTING menjadi wadah sinergi antara pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga sosial, komunitas, hingga media, untuk menciptakan generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.

Rapat Koordinasi Tim Pengendalian GENTING digelar pada Kamis (16/10/2025) di Ruang Rapat Potre Koneng Bappeda Sumenep. Kegiatan ini dihadiri berbagai pihak yang berperan sebagai Orang Tua Asuh (OTA) bagi keluarga berisiko stunting, termasuk unsur BUMN, BUMD, swasta, dan akademisi.

Kepala Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, Ellya Fardansah, menyampaikan bahwa gerakan GENTING mencerminkan semangat gotong royong masyarakat dalam mencegah stunting sejak dini.

“Stunting bukan hanya persoalan kekurangan gizi, tetapi juga terkait pola asuh yang memengaruhi tumbuh kembang anak. Jika tidak dicegah, stunting bisa menurunkan skor IQ hingga 11 poin, yang tentu menghambat lahirnya generasi unggul,” tegas Ellya.

Ia menambahkan, dasar hukum pelaksanaan gerakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala BKKBN Nomor 329/KEP/G2/2024 tentang Panduan Pelaksanaan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting.

“Melalui regulasi tersebut, diharapkan seluruh pihak dapat meningkatkan kepedulian dan partisipasi aktif menekan angka stunting di Sumenep,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB Dinkes P2KB, Ida Winarni, memaparkan capaian penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sumenep yang menunjukkan hasil signifikan selama empat tahun terakhir.

“Pada 2021 angka stunting masih 29 persen. Tahun 2022 turun menjadi 21,9 persen, lalu 16,7 persen pada 2023, dan 11,2 persen di tahun 2024. Target kami di 2025 bisa di bawah 10 persen,” ujarnya optimistis.

Ida menegaskan, pencegahan stunting perlu dilakukan secara berkelanjutan, karena potensi kelahiran baru selalu ada setiap tahun.

“Kita tidak bisa menghapus stunting sepenuhnya, tapi kita bisa mencegah agar anak-anak tidak lahir dalam kondisi stunting melalui edukasi, gizi seimbang, dan pendampingan keluarga,” jelasnya.

Melalui GENTING, Pemkab Sumenep berharap terwujud sinergi berkelanjutan antarinstansi untuk memastikan setiap anak berisiko stunting mendapatkan pendampingan, asupan gizi yang cukup, dan lingkungan tumbuh kembang yang sehat.

Program ini sekaligus memperkuat komitmen Pemkab Sumenep dalam mendukung target nasional penurunan stunting dan mewujudkan Sumenep Sehat Menuju Indonesia Emas 2045.

Baca berita lainnya di Google News dan WhatsApp Channel
atau Telegram Channel