FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah Latee, Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Sabtu (21/9/2024).
Kunjungan Risma disambut hangat oleh jajaran pengasuh pesantren, para kiai, ibu nyai, santri, dan masyarakat sekitar. Suasana penuh keakraban terasa sejak kedatangannya di lingkungan pesantren yang dikenal memiliki sejarah panjang dalam dunia pendidikan Islam di Madura.
Dengar Aspirasi dan Dorong Sinergi Pendidikan
Dalam kesempatan tersebut, Risma tidak hanya bersilaturahmi, tetapi juga mendengarkan aspirasi dari para pengasuh pesantren mengenai pengembangan pendidikan berbasis agama. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pendidikan agama dan pendidikan umum untuk membentuk generasi muda yang unggul, berkarakter, dan berakhlak mulia.
“Saya sangat berterima kasih atas sambutan hangat Ponpes Annuqayah. Pesantren seperti ini memiliki peran besar dalam membina generasi muda yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak. Sinergi pendidikan agama dan umum sangat penting untuk membangun Jawa Timur yang lebih maju,” ujar Risma.
Apresiasi untuk Peran Pesantren di Jawa Timur
Mengutip data Kementerian Agama (Kemenag) September 2022, Risma menyebut ada lebih dari 560 ribu santri yang tersebar di 4.452 pesantren di Jawa Timur. Angka tersebut menunjukkan besarnya kontribusi pesantren dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas sejak masa pra-kemerdekaan.
Ia juga menegaskan, pemerintah perlu memberi perhatian lebih kepada lembaga pendidikan berbasis pesantren, termasuk melalui peningkatan fasilitas, pelatihan tenaga pendidik, serta dukungan digitalisasi pendidikan.
Ponpes Annuqayah, Pesantren Bersejarah di Madura
Ponpes Annuqayah didirikan pada tahun 1887 oleh Kiai Moh. Syarqawi dan resmi menggunakan nama “Annuqayah” pada 1933, yang berarti bersih. Nama ini mencerminkan harapan agar santri memiliki hati bersih dan ilmu yang bermanfaat bagi umat.
KH M. Ainul Yaqin Basyir, salah satu pengasuh Ponpes Annuqayah Latee, yang akrab disapa Kiai Nunung, menyampaikan apresiasi dan kebahagiaan atas kunjungan Risma.
“Kehadiran Bu Risma memberikan semangat baru bagi kami. Momen ini sangat berharga untuk memperluas wawasan santri, terutama santri perempuan, agar siap menghadapi tantangan sosial dan zaman,” ujarnya.
Santri Sambut Risma dengan Penuh Kehormatan
Sebelum meninggalkan kompleks pesantren, Risma mendapat penghormatan dari ratusan santri yang berbaris di sepanjang jalan pesantren. Mereka menundukkan kepala dan melambaikan tangan sebagai bentuk penghormatan dan rasa hormat kepada tamu yang datang dengan penuh ketulusan.
Kunjungan ini meninggalkan kesan mendalam, baik bagi Tri Rismaharini maupun bagi seluruh santri dan pengasuh Ponpes Annuqayah Latee. Silaturahmi tersebut menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antara pemimpin, pesantren, dan masyarakat Jawa Timur dalam mewujudkan pendidikan yang berkarakter dan berdaya saing tinggi.













