SDN Lenteng Barat 1 Kembangkan Kreativitas Murid Lewat Program Batik Lebatu Berbasis Kearifan Lokal Sumenep

Murid SDN Lenteng Barat 1 Sumenep belajar membatik dalam program kokurikuler batik lebatu berbasis kearifan lokal Madura
Murid SDN Lenteng Barat 1 Sumenep sedang berlatih membatik dalam program kokurikuler “Aksara Warna Batik Lebatu” untuk melestarikan budaya lokal

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – SDN Lenteng Barat 1, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, terus berinovasi dalam dunia pendidikan. Sekolah ini meluncurkan program kokurikuler bertajuk Aksara Warna Batik Lebatu: Seni, Identitas, dan Kemandirian.”

Program tersebut merupakan kelanjutan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dijalankan pada semester II tahun ajaran 2024/2025. Kini, kegiatan ini dilanjutkan pada semester I tahun ajaran 2025/2026 dengan fokus bagi peserta didik di kelas tinggi.

Menanamkan Karakter dan Kecintaan terhadap Budaya Lokal

Kepala SDN Lenteng Barat 1, Sri Winarni, menyampaikan bahwa program membatik ini merupakan wujud nyata komitmen sekolah dalam memberikan layanan pendidikan yang berkarakter dan berbudaya kepada peserta didik serta masyarakat.

“Melalui program membatik ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai karakter, kemandirian, serta memperkenalkan seni batik sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan lokal,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).

Program Aksara Warna Batik Lebatu dirancang untuk menumbuhkan kreativitas, ketekunan, dan kecintaan terhadap budaya lokal. Proses pembelajarannya meliputi pengenalan batik, pembuatan sketsa, pencantingan, pewarnaan, hingga publikasi hasil karya batik para murid.

Membatik sebagai Media Pembentukan Karakter dan Kewirausahaan

Sri Winarni, yang juga dikenal sebagai Pelatih Pembina Pramuka Pusdiklatcab Arya Wiraraja Kwarcab Sumenep, menegaskan bahwa kegiatan membatik bukan hanya tentang seni, tetapi juga sarana membangun karakter.

“Melalui kegiatan ini, kami menanamkan nilai disiplin, tanggung jawab, dan menumbuhkan jiwa wirausaha melalui desain serta pemasaran hasil karya batik,” tambahnya.

Tradisi batik tulis Sumenep dikenal memiliki motif khas yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Madura. Inilah yang menjadi inspirasi sekolah dalam mengintegrasikan seni membatik ke dalam kegiatan kokurikuler.

Cerdas dengan Seni, Cakap Berbudaya, Terampil dan Berkarya

Dengan motto “Cerdas dengan seni, cakap berbudaya, terampil dan berkarya,” program ini tidak hanya menekankan keterampilan teknis, tetapi juga memperkenalkan makna filosofis batik sebagai bahasa budaya.

Selain memberikan manfaat bagi siswa, program ini juga meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan metode pembelajaran berbasis seni dan kewirausahaan. SDN Lenteng Barat 1 kini semakin dikenal sebagai sekolah yang berkomitmen pada pelestarian budaya dan pendidikan berbasis kearifan lokal.

Kolaborasi dengan Pengrajin Batik Lokal

Melalui kerja sama dengan pengrajin batik lokal, kegiatan ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat sekitar sekaligus memperkuat identitas budaya Kabupaten Sumenep.

“Meski membutuhkan proses panjang, mulai dari perencanaan, pembentukan tim, hingga penyediaan alat dan bahan, hasilnya sangat membanggakan. Anak-anak kini semakin mencintai budaya sendiri,” jelas Sri Winarni.

Para wali murid juga memberikan apresiasi kepada para guru yang telah membimbing anak-anak hingga mampu menghasilkan karya batik khas Sumenep. Mereka berharap program ini terus dikembangkan agar menjadi bekal keterampilan hidup dan wirausaha di masa depan.

“Ke depan, kami akan memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak agar program membatik ini terus berkelanjutan dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat,” pungkas Kepala Sekolah.

Baca berita lainnya di Google News dan WhatsApp Channel
atau Telegram Channel