Bupati Sumenep Sampaikan Nota Keuangan RAPBD Sumenep 2026, Fokus pada Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat

Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyampaikan Nota Keuangan RAPBD 2026 dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Sumenep
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan Nota Keuangan RAPBD Tahun Anggaran 2026 dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sumenep, Senin (6/10/2025)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, memaparkan Nota Keuangan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026. Penyampaian ini dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sumenep pada Senin, 6 Oktober 2025.

Dalam pidatonya, Bupati Fauzi menegaskan bahwa penyusunan RAPBD Sumenep 2026 berpedoman pada RPJMD 2021–2026. Dokumen ini dijabarkan melalui RKPD 2026, Kebijakan Umum APBD (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun yang sama.

“Seluruh program prioritas pembangunan tahun 2026 telah disusun sesuai tema dan arah kebijakan pemerintah daerah sebagaimana tertuang dalam RKPD,” ujar Bupati Fauzi.

Tema Pembangunan Sumenep 2026

Tema pembangunan Kabupaten Sumenep tahun 2026 adalah:

“Memantapkan Stabilisasi Kemandirian dan Daya Saing SDM, Ekonomi Daerah, serta Menguatkan Kesejahteraan Masyarakat yang Adil dan Merata.”

Bupati Fauzi menjelaskan bahwa tema tersebut disusun berdasarkan kebutuhan nyata daerah serta disesuaikan dengan kapasitas fiskal dan target kinerja di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ia menegaskan bahwa alokasi anggaran kini berbasis pada target pelayanan publik, bukan sekadar pemerataan program.

“Fokus kami adalah pencapaian target pelayanan publik, bukan sekadar jumlah program yang dianggarkan,” tegasnya.

Kondisi Ekonomi Nasional dan Daerah

Bupati juga menyoroti kondisi perekonomian global yang masih dipenuhi ketidakpastian akibat berbagai faktor eksternal. Namun, ia tetap optimistis pemulihan ekonomi dunia akan memberikan dampak positif bagi Indonesia, termasuk bagi Kabupaten Sumenep.

Secara nasional, ekonomi Indonesia tetap stabil sepanjang 2022–2024 dengan pertumbuhan sekitar 5% dan inflasi yang terkendali. Pada semester I tahun 2025, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat 4,99% (y-o-y) dengan inflasi 2,37%, menandakan daya beli masyarakat masih kuat.

Di tingkat daerah, PDRB Kabupaten Sumenep pada kuartal I tahun 2025 tumbuh signifikan sebesar 6,46%, naik dari 2,46% pada tahun sebelumnya. Hingga Agustus 2025, inflasi daerah tercatat 2,69%, menunjukkan kestabilan ekonomi lokal.

Struktur RAPBD Sumenep 2026

Dalam Nota Keuangan setebal 13 halaman tersebut, Bupati Fauzi menjelaskan struktur RAPBD Kabupaten Sumenep Tahun Anggaran 2026 dengan total belanja daerah sebesar Rp 2,217 triliun.

Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Belanja Operasi: Rp 1,594 triliun

  • Belanja Modal: Rp 73,85 miliar

  • Belanja Tidak Terduga: Rp 5 miliar

  • Belanja Transfer: Rp 544,49 miliar

Sementara itu, Pendapatan Daerah direncanakan mencapai Rp 2,033 triliun. Dengan demikian, terdapat defisit anggaran sebesar Rp 184,21 miliar. Pemerintah daerah berkomitmen menyesuaikan struktur belanja sesuai pedoman dari Kementerian Keuangan dan regulasi teknis lainnya.

Rapat Paripurna DPRD Sumenep

Rapat Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD H. Dulsiam ini dihadiri oleh jajaran pimpinan DPRD, Plt. Sekretaris Daerah, Forkopimda, para pimpinan OPD, camat, serta perwakilan lembaga masyarakat dan media.

Dengan penyusunan RAPBD Sumenep 2026 yang lebih fokus pada kemandirian ekonomi dan peningkatan daya saing, pemerintah daerah berharap arah pembangunan tahun depan dapat semakin memperkuat kesejahteraan masyarakat secara merata.

Baca berita lainnya di Google News dan WhatsApp Channel
atau Telegram Channel