FALIHMEDIA.COM – Di era modern seperti sekarang, nilai-nilai kepahlawanan sering kali tersisih oleh arus globalisasi dan teknologi yang berkembang pesat. Namun, esensi dari semangat kepahlawanan tetap relevan untuk dibumikan dalam kehidupan sehari-hari. Menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan, keberanian, dan pengorbanan yang diwariskan para pahlawan bangsa bukan hanya penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga menjadi landasan moral dalam membangun bangsa yang kuat dan beradab.
Nilai-nilai kepahlawanan, seperti gotong royong, kejujuran, dan cinta tanah air, memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan modernitas. Generasi muda perlu didorong untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai ini, bukan sebagai bentuk nostalgia masa lalu, tetapi sebagai pedoman untuk menjadi individu yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Pendidikan karakter yang mengedepankan nilai-nilai kepahlawanan dapat menjadi benteng moral di tengah derasnya arus informasi yang kerap kali bersifat instan dan pragmatis.
Dalam konteks pembangunan nasional, nilai kepahlawanan bisa diimplementasikan melalui sikap kepedulian sosial, semangat pantang menyerah, dan kontribusi nyata bagi bangsa. Saat masyarakat mampu menginternalisasi nilai-nilai tersebut, mereka akan lebih tangguh menghadapi persoalan modern, seperti persaingan global, krisis identitas, dan degradasi moral.
Oleh karena itu, membumikan nilai-nilai pahlawan di tengah modernitas bukan hanya sebagai simbol penghormatan terhadap para pejuang bangsa, tetapi juga sebagai upaya kolektif untuk menciptakan generasi yang memiliki kecintaan dan komitmen terhadap tanah air, serta menjadi pondasi bagi Indonesia yang lebih baik di masa depan.
*) Oleh : Hidayati, S.Pd : Pengajar di SMAN 4 Surakarta dan Penggiat Forum Lingkar Pena
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi falihmedia.com