Kauna Bismie dari PKBM Muslimat NU Sumenep Terpilih Jadi Delegasi YSEALI 2025 ke Amerika Serikat

Kauna Bismie Abargiel delegasi YSEALI 2025 dari PKBM Muslimat NU Sumenep ke Amerika Serikat
Kauna Bismie Abargiel, Ketua PKBM Muslimat NU Sumenep, terpilih sebagai delegasi YSEALI 2025 menuju Amerika Serikat

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sumenep, Kauna Bismie Abargiel, mencetak prestasi membanggakan di kancah internasional. Ia terpilih sebagai salah satu delegasi Indonesia dalam program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) 2025 yang akan berlangsung di Amerika Serikat.

Capaian tersebut mendapat apresiasi tinggi dari Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS). Ketua DPKS, Mulyadi, menilai keberhasilan Kauna membuktikan bahwa lembaga pendidikan nonformal juga mampu melahirkan pemimpin muda yang kompeten di tingkat global.

“Kauna mencerminkan wajah pendidikan nonformal yang progresif dan berdampak. Kami sangat bangga dengan kiprahnya,” ungkap Mulyadi, Kamis (31/7/2025).

Menurutnya, PKBM Muslimat NU telah membuktikan komitmen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dari akar rumput. Keberhasilan ini menjadi sinyal positif bahwa perubahan bisa dimulai dari komunitas lokal.

“Alhamdulillah ‘ala kulli haal, ini menjadi babak baru bagi PKBM Muslimat NU dan bentuk nyata kontribusi daerah di panggung dunia,” lanjutnya.

Kauna Bismie akan bergabung dengan para pemimpin muda dari seluruh Asia Tenggara dalam program kepemudaan dan pertukaran selama lima minggu mulai September 2025. Program ini akan memberikan pelatihan kepemimpinan, diskusi komunitas, dan kunjungan ke berbagai lembaga pendidikan serta pemerintahan di Amerika.

“Saya mohon doa dan dukungan masyarakat agar perjalanan ini lancar dan manfaatnya bisa saya bawa pulang untuk kemajuan PKBM di Sumenep,” ujar Kauna usai menjalani sesi orientasi.

Menurutnya, keikutsertaan di YSEALI bukan semata demi pengembangan pribadi, tetapi sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat melalui jalur pendidikan nonformal.

“PKBM bukan sekadar tempat belajar, tapi jembatan harapan bagi banyak orang. Saya ingin menyerap metode komunitas pendidikan di Amerika dan menerapkannya di Sumenep,” tegasnya.

Baca berita lainnya di Google News dan WhatsApp Channel
atau Telegram Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *