FALIHMEDIA.COM – Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana menyampaikan beberapa fenomena astronomi yang akan terjadi selama 2024. Dua di antaranya adalah gerhana bulan dan matahari yang terjadi bertepatan bulan Ramadhan 2024.
“Ada juga fenomena gerhana di tahun 2024, tetapi sayangnya tidak melintas di wilayah Indonesia. Namun dapat dijadikan pertimbangan jika ingin merencanakan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana,” ujar Farah, dikutip dari laman BRIN, Sabtu (16/3/2024).
Fenomena astronomi yang diperkirakan terjadi di bulan Ramadhan 2024 adalah gerhana bulan penumbra pada 24-25 Maret 2024. Namun, fenomena alam ini hanya bisa diamati di Eropa, Asia Utara/Timur, Australia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, dan Antartika.
Selain itu, Ramadhan 2024 juga akan dihiasi dengan gerhana matahari total (GMT) yang akan terjadi pada 8 April 2024. GMT ini bisa diamati Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, dan Arktik.
Dalam khazanah Islam, gerhana adalah fenomena alam yang menggambarkan keagungan ciptaan Allah SWT. Fenomena astronomi ini menjadi bukti bahwa kebesaran Allah SWT itu nyata. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian (HR Bukhari-Muslim).
Sebagaimana disebut dalam hadis, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat ketika terjadi gerhana. Mengingat dua gerhana di bulan Ramadhan 2024 ini tidak bisa diamati di Tanah Air, apakah muslim Indonesia perlu sholat gerhana atau sholat kusufain.