“Pendistribusian air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan tetap kami lakukan, agar bisa membantu mengurangi kesulitan masyarakat,” ujar Kadir, pada hari Senin (17/07/2023) kemarin.
Menurutnya, saat ini ada sebanyak 9 desa di wilayah Kabupaten Sumenep masuk dalam kategori kering kritis, yakni Desa Montorna, Prancak, Basoka, Tengiden, Batuputih Daya, Badur, Batang-batang Daya, Jangkong dan Desa Kombang.
Sementara menurut Kadir, ada sekitar 42 desa lainnya tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sumenep yang juga mengalami kekeringan langka.
Sedikitnya ada 18 kecamatan dari 27 kecamatan di Kabupaten Sumenep, baik di wilayah daratan maupun kepulauan yang mengalami kondisi tersebut.
“Status siaga darurat bencana kekeringan di Kabupaten Sumenep berlaku selama 183 hari, terhitung dari 01 Juni sampai 31 November 2023 mendatang,” tandasnya.