FALIHMEDIA.COM | GILIGENTING – Demi memudahkan akses untuk menuju pelabuhan pantai berru, tak kurang dari 65 nelayan di Dusun Julung Lao’, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep memutuskan untuk membangun jalan usaha nelayan secara swadaya.
Keputusan tersebut menjadi kesepakatan, setelah kelompok nelayan kembali di bentuk yang selama bertahun-tahun mereka merasakan kesulitan untuk menjangkau pangkalan melalui jalan setapak yang rawan menjadi licin saat hujan melanda.
Ketua Kelompok Nelayan Pantai Berru Mandiri, Suhaemli mengatakan pihaknya bersama anggotanya sengaja membangun jalan yang menjadi satu-satunya akses menuju pantai.
“Alhamdulillah, hampir 1 bulan ini para nelayan bergotong royong secara swadaya setiap hari jumat dan sekitar 35 Meter kami sudah melakukan pembangunan rabat beton,” katanya. Minggu (21/8/2022) kemarin.
Suhaemli mengaku, pihaknya sengaja tidak mengajukan dana baik tingkat desa maupun ke dinas terkait, pasalnya pendirian kelompok yang masih seumur jagung dan juga belum mengurus dokumen pendirian kelompok nelayan.
“Pembangunan jalan ini hasil dari Kas yang setiap minggunya secara rutin kelompok nelayan pantai berru mandiri mengadakan acara tahlilan bersama,” ucapnya.
Untuk jalan yang menjadi agenda akan di bagun, jelas Suhaemli sekitar 900 Meter dari jalan dusun menuju pangkalan nelayan.
“Untuk panjangnya sendiri sekitar 900 Meter, untuk yang sudah dibangun rabat beton 35 Meter, pengerasan sekitar 300 meter dengan anggaran sebesar Rp. 5. 000. 000 dan 565 Meter masih menjadi agenda,” jelasnya.
Pengerjaan rehab jalan tersebut, menurut Suhaemli sudah berjalan selama kurang lebih 1 bulan, dan masih akan berlanjut sampai tuntas sepanjang 565 meter dan nantinya akan dapat dilalui dengan kendaraan bermotor.
“Buruknya kualitas jalan ini kami sudah rasakan sangat menghambat para nelayan dalam menuju pangkalan, apa lagi saat musim hujan yang kondisi jalan menjadi becek dan licin,” tegasnya.
Selain itu, kata Suhaemli kelompoknya sudah mendapatkan Kilometer sebagai alat penerangan baik di jalan maupun di pangkalan nelayan.
“Untuk penerangannya sendiri, tinggal pemasangan lampu, baik di jalan maupun di pangkalan dan nantinya kami masih berkeinginan tetap membangun seperti halnya wisata nelayan yang akan menjadi pemasukan terhadap kelompok kami,” pungkasnya.