FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Awal Januari 2025 diwarnai insiden kecelakaan laut. Sebuah speedboat yang membawa 7 Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural, dan ditambah satu nahkoda, dan satu anak buah kapal (ABK) tenggelam di perairan internasional dekat Karimun Besar.
Informasi ini diterima Kantor SAR Tanjungpinang dari Police Operation Command Center (POCC) Singapura pukul 06.26 WIB. Lokasi kejadian berada di koordinat Lintang 01°06.83’N dan Bujur 103°31.88’E.
Kepala Basarnas Tanjungbalai Karimun, Ilham Agusdian, mengonfirmasi bahwa 6 korban telah dievakuasi ke darat, sementara 2 di antaranya harus mendapat perawatan di RSUD M. Sani akibat kelelahan.
“Para korban yang selamat dievakuasi oleh kapal tanker berbendera Liberia, MT Navig 8 Guard,” ujarnya dilansir Batam Pos, Senin (6/1/2025).
Namun, tiga penumpang lainnya, termasuk seorang balita berusia 2,5 tahun, masih hilang. Proses pencarian oleh tim gabungan yang melibatkan Basarnas, Satpolairud, dan Lanal Tanjungbalai Karimun terus dilakukan, meski cuaca buruk dengan hujan deras menjadi kendala utama.
Menurut Kasat Polairud Polres Karimun, Iptu Sarianto, diduga speedboat tersebut mengalami overkapasitas.
“Speedboat mengangkut 6 PMI dewasa, 1 balita, 1 nahkoda, dan 1 ABK, sehingga total ada 9 orang. Kapal ini berangkat dari Judah, Kecamatan Moro, membawa PMI dari Johor Baru, Malaysia menuju Batam. Dalam perjalanan, mesin rusak, dan air laut mulai masuk ke kapal,” jelasnya.
Korban yang selamat di antaranya Ismail (41) dari Desa Sakra, Lombok Timur; Matrae (45) dari Sumenep, Jawa Timur; Imam (40) dari Desa Batu Laya, Lombok Barat; Nono (40) dari Sumenep, Jawa Timur; dan yang dirujuk ke RSUD M. Sani adalah Liman (40) dari Lombok Tengah; dan Nawiyah (37) dari Jawa Timur.
Pencarian terhadap nahkoda, ABK, dan balita akan dilanjutkan hingga kondisi memungkinkan.