FALIHMEDIA.COM | SAMPANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang melakukan survei ke lokasi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Pulau Mandangin pasca banjir rob yang terjadi pada 14-15 Desember 2024.
Bencana ini tak hanya merusak tangkis laut sekolah tersebut, tetapi juga menggenangi halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) 09 yang berada di Dusun Barat, Desa Pulau Mandangin.
Kepala Pelaksana BPBD Sampang, Candra Ramadhani Amin, menjelaskan bahwa ambrolnya tangkis laut diakibatkan oleh gelombang laut yang kuat dan cuaca ekstrem.
“Banjir rob masuk ke halaman SDN 09 dan SMKN 3 karena kedua sekolah ini terletak di bibir pantai. Ini sangat mengkhawatirkan jika banjir rob kembali terjadi,” ujarnya, Rabu (8/1/2025).
BPBD Sampang bersama BPBD Jawa Timur telah melakukan rekonstruksi dan pengukuran tangkis laut yang rusak. Diketahui, panjang tangkis tersebut mencapai sekitar 305 meter dengan tinggi 1,5 meter.
“Kami akan segera mengajukan bantuan pembangunan tanggul ke pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” tambahnya.
Kepala SMKN 3 Sampang, Ahmad Kusfandi, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi sekolah. Ia berharap ada bantuan tanggul untuk mencegah abrasi yang dapat mengancam gedung sekolah dan menciptakan lingkungan belajar yang aman.
“BPBD sudah melakukan pengukuran dari SDN 09 hingga SMKN 3. Kami sangat berharap tanggul ini segera direalisasikan untuk melindungi sekolah kami dan lingkungan sekitarnya,” kata Kusfandi.
Dampak banjir rob juga berpotensi mengancam pemukiman warga di sekitar sekolah jika tidak segera diantisipasi. BPBD Sampang berkomitmen mengupayakan bantuan secepat mungkin agar kondisi kembali normal.