SMKN 1 Sumenep Gelar Talk Show Literasi Digital untuk Pencegahan Konten Negatif di Media Sosial

Suasana talk show literasi digital di SMKN 1 Sumenep, dengan narasumber dari jurnalis dan Polres Sumenep, yang mengedukasi siswa tentang bijak menggunakan media sosial

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Sebagai upaya pencegahan konten negatif di media sosial, SMKN 1 Sumenep menggelar talk show bertema “Bijak Menggunakan Media Sosial” di Teaching Factory. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada para pelajar mengenai potensi konten yang dapat melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Talk show ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Majelis Perwakilan Kelas (MPK), Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), wali kelas, serta guru Bimbingan dan Konseling (BK). Zainul Sahari, Kepala SMKN 1 Sumenep, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada siswa tentang pentingnya bertanggung jawab dalam bermedia sosial.

“Hari ini kami mengadakan talk show untuk memberikan edukasi tentang bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak. Kami mengundang narasumber dari kalangan jurnalis dan Polres Sumenep untuk memberikan wawasan kepada siswa tentang dampak negatif konten di media sosial,” kata Zainul, pada Kamis (7/11/2024).

Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan guru, terutama wali kelas dan guru BK, sangat penting dalam kegiatan ini. Diharapkan para guru dapat melanjutkan pesan-pesan positif tersebut dalam proses pembelajaran, sehingga pengaruhnya lebih maksimal.

“Guru wali kelas dan guru BK diharapkan dapat merefleksikan kembali materi tentang penggunaan media sosial yang bijak, dan pengurus OSIS serta MPK diharapkan bisa menyebarkan pesan ini kepada teman-teman sebayanya,” tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Zainul mengingatkan siswa untuk selalu berhati-hati dalam menyaring informasi di dunia maya. Ia menekankan pentingnya untuk tidak terjerumus pada pembuatan konten yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, terutama yang berpotensi melanggar UU ITE.

“Di era digital ini, kalian harus pintar memfilter diri agar terhindar dari konten yang bisa berujung pada masalah hukum. Saya yakin kalian sudah memahami dampak yang bisa ditimbulkan jika membuat konten yang tidak sesuai aturan,” tegasnya.

Ana, seorang siswa dari jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), mengungkapkan kebahagiaannya mengikuti talk show ini. Menurutnya, acara ini memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai batasan-batasan dalam membuat konten media sosial.

“Seru banget, Pak! Saya jadi lebih paham tentang dampak negatif dari konten di media sosial dan apa saja yang bisa terjadi jika melanggar hukum, meskipun saya masih di kelas X,” ujar Ana.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *