FALIHMEDIA.COM | JAKARTA – Politikus PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, membuka dua alasan di balik kesempatan penghargaan diri yang diberikan kepada Gibran Rakabuming Raka.
Deddy mengungkapkan kekecewaannya karena Gibran tidak mengambil kesempatan tersebut.
Alasan pertama adalah PDIP ingin menjaga martabat Gibran. Deddy menyebut bahwa PDIP berharap Gibran mengundurkan diri sebelum dideklarasikan sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto.
“Kami memberikan kesempatan kepada Gibran, sebagai pemuda dan pemimpin, untuk menjaga martabatnya dengan menunjukkan adab yang baik kepada masyarakat,” ujar Deddy.
Alasan kedua, Deddy menyatakan bahwa jika Gibran menyetujui diri, perjanjian dengan PDIP akan tetap baik.
Selain itu, kesempatan Gibran, putra sulung Presiden Jokowi, untuk kembali ke PDIP akan lebih mudah dibandingkan jika dia dipecat.
“Jika dipecat, status keanggotaannya hanya bisa direhabilitasi saat Kongres Partai,” kata Deddy.
Deddy menyesali sikap Gibran yang enggan menolak diri dan menilai Gibran menunjukkan sikap semena-mena.
Deddy menegaskan bahwa Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partainya berlaku untuk semua kader, tanpa pelayannya.
Setelah Gibran resmi menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto, Deddy menyatakan statusnya otomatis bukan lagi kader PDIP.
“Masalah administrasi hanyalah soal waktu,” tutup Deddy.