FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep aktif mengupayakan pengurangan angka kemiskinan dengan strategi beragam, termasuk menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pihak terkait.
FGD ini bertujuan merumuskan kebijakan efektif dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025 untuk menekan kemiskinan.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan harapannya agar diskusi ini menghasilkan kebijakan yang dapat signifikan menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut.
“Kami berharap melalui FGD ini, kebijakan yang dihasilkan bisa secara efektif menurunkan angka kemiskinan di Sumenep,” ujar Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo saat berlangsungnya FGD di Aula Bappeda Kabupaten Sumenep pada Kamis (1/8/2024).
Komitmen Pemkab Sumenep untuk mengurangi kemiskinan sudah terlihat dari penurunan angka kemiskinan setiap tahunnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Sumenep mencatatkan penurunan angka kemiskinan yang signifikan di Jawa Timur.
“Penurunan angka kemiskinan di Sumenep terlihat setiap tahun, tetapi kami masih belum puas,” tambahnya.
Bupati menekankan pentingnya kebijakan anggaran yang baik untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan sebesar 10 persen, meskipun target ini dianggap ambisius.
“Untuk mencapai target penurunan 10 persen, diperlukan kebijakan anggaran yang efektif dari setiap OPD melalui program yang dirumuskan,” jelasnya.
Menurut data BPS Kabupaten Sumenep, angka kemiskinan pada 2021 adalah 20,51 persen, turun menjadi 18,76 persen pada 2022, dan mencapai 18,70 persen pada 2023.
“FGD ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi kebijakan yang lebih tepat sasaran melalui sinergi dan kerja sama dari semua elemen,” tutup Bupati.