Upaya Konservasi Kakatua Jambul-Kuning di Pulau Masakambing: Pemantauan Populasi dan Restorasi Habitat

Tim gabungan dari Balai Besar KSDA Jawa Timur bersama Dinas Kehutanan dan Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep tengah melakukan monitoring populasi Kakatua Jambul-Kuning di Pulau Masakambing. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan spesies endemik yang terancam punah, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem melalui penanaman bibit pohon sebagai sumber pakan dan sarang bagi burung langka tersebut

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur melalui Seksi KSDA Wilayah IV, bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Sumenep, serta Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep, telah melaksanakan kegiatan pemantauan populasi dan pembinaan habitat Kakatua Jambul-Kuning (KJK) di Pulau Masakambing, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 28 September hingga 5 Oktober 2024.

Kegiatan ini difokuskan pada pelestarian subspesies langka, Cacatua sulphurea abbotti, yang merupakan spesies endemik Pulau Masakambing.

Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan, menyatakan bahwa selama enam hari kegiatan, tim melakukan pemantauan populasi menggunakan metode Point Count di sembilan titik pengamatan.

“Dari hasil pengamatan, populasi KJK diperkirakan mencapai 29 ekor, dengan jumlah tertinggi terpantau pada 1 Oktober 2024,” tuturnya pada Jumat (18/10/2024).

Nur Patria Kurniawan mengapresiasi kerja sama berbagai pihak dalam mendukung konservasi ini.

“Upaya pelestarian ini menunjukkan pentingnya sinergi antarinstansi dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup Kakatua Jambul-Kuning serta ekosistemnya,” ujarnya.

Sebagai langkah menjaga dan meningkatkan habitat KJK, tim melakukan penanaman 1.098 bibit pohon, termasuk bibit kelapa, randu, mangrove, kedondong, belimbing wuluh, belimbing buah, saga, jeruk, dan sawo, di 10 lahan, yang tersebar di daratan dan area mangrove. Selain itu, delapan pohon yang digunakan atau berpotensi sebagai sarang KJK diberi perlindungan untuk mencegah serangan predator, sebagai bagian dari upaya peningkatan reproduksi burung ini.

Selain pembinaan habitat dan pemantauan populasi KJK, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur bersama CDK Sumenep juga melakukan monitoring terhadap program penanaman pohon Multi Purpose Tree Species (MPTS) dan stup madu Trigona yang diberikan kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Jambul Kuning.

Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep juga berperan dalam memonitor home stay dan fasilitas wisata di Desa Masakambing serta memperkuat kelembagaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), yang diharapkan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat setempat sambil turut serta dalam upaya konservasi.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *