Daerah  

Sumenep Kelola Sampah Menjadi Energi Alternatif, Kolaborasi dengan PT SBI Jadi Terobosan Baru

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dan Direktur Manufacturing PT SBI, Soni Asrul Sani, menandatangani Nota Kesepahaman terkait pengelolaan sampah menjadi bahan bakar alternatif, di Surabaya (Foto: Pemkab Sumenep)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus berinovasi dalam menangani limbah yang mencemari lingkungan dengan mengubah sampah menjadi energi alternatif. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui kerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI).

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Direktur Manufacturing PT SBI, Soni Asrul Sani.

“Kerja sama ini merupakan langkah nyata dalam mengubah sampah dari sekadar limbah menjadi bahan bakar alternatif yang bermanfaat,” ungkap Bupati Achmad Fauzi usai penandatanganan MoU pada Jumat (6/9/2024) di Surabaya.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengelola sampah secara efektif dan berkelanjutan. Kabupaten Sumenep yang memiliki luas wilayah 2.093 kilometer persegi dan populasi sekitar 1,1 juta jiwa menghasilkan sekitar 116 ton sampah per hari. Volume ini diprediksi akan meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, kerja sama ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan sampah sambil memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat.

“Kami berharap MoU ini bukan hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru, seperti usaha pengelolaan sampah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Bupati.

Melalui kerja sama ini, sampah organik akan diolah menjadi kompos untuk pertanian, sementara sampah anorganik seperti plastik diubah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif di industri semen, menggantikan sebagian penggunaan batu bara.

Soni Asrul Sani, Direktur Manufacturing PT SBI, menyatakan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Kami telah berpengalaman dalam memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif melalui co-processing, yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara,” jelasnya.

Soni juga berharap kerja sama ini menjadi model bagi daerah lain dalam menemukan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk pengelolaan sampah. Selain mengurangi permasalahan sampah, kolaborasi ini juga diharapkan mampu mendorong edukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan ramah lingkungan.

“Langkah ini akan membantu Kabupaten Sumenep menuju masa depan yang lebih bersih dan hijau, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,” pungkas Soni.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon