Suasana Ramadhan 2025 di Giligenting Sumenep: Berburu Takjil dan Ngabuburit

Suasana Ramadhan 2025 di Giligenting Sumenep: Berburu Takjil dan Ngabuburit (Foto: Ach. Fadhali)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEPBulan suci Ramadhan selalu menghadirkan suasana yang khas di berbagai daerah, termasuk di Pulau Giligenting, Sumenep, Madura. Tahun 2025 ini, antusiasme masyarakat dalam menyambut bulan penuh berkah semakin terasa dengan berbagai kegiatan ngabuburit dan berburu takjil yang menjadi tradisi.

Pantauan Falih Media tampak di sepanjang jalan raya Aenganyar Giligenting, deretan pedagang kaki lima mulai menjajakan berbagai macam makanan dan minuman khas untuk berbuka puasa. Salah satu minuman yang paling diburu adalah “Es Buah”. Selain itu, berbagai macam makanan  yang juga menjadi favorit warga setempat.

“Setiap sore menjelang berbuka, suasana di sekitar pasar tradisional menjadi ramai. Banyak warga yang berburu takjil untuk keluarga mereka. Rasanya Ramadhan tidak lengkap tanpa berburu takjil Giligenting,” ujar Ahmad Dani (24), salah satu warga Desa Galis kepada Falihmedia.com, Sabtu (1/3/2025) sore.

Selain berburu takjil, ngabuburit di pelabuhan Desa Aenganyar dan Pantai Sembilan menjadi salah satu aktivitas favorit warga Giligenting. Pelabuhan dan Pantai ini menawarkan pemandangan matahari terbenam yang indah, sehingga menjadi tempat yang ideal untuk menunggu waktu berbuka. Banyak anak muda yang menghabiskan waktu untuk sekadar menikmati suasana sore yang sejuk.

“Saya dan teman-teman selalu ngabuburit di Pantai Sembilan setiap sore selama Ramadhan. Suasananya tenang dan pemandangannya sangat bagus untuk bersantai sebelum berbuka,” kata Ahmad.

Dengan keindahan alam, keramahan masyarakat, serta keberagaman kuliner khasnya, Giligenting menjadi salah satu destinasi menarik untuk merasakan nuansa Ramadhan yang berbeda. Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana Ramadhan di tempat yang unik, Giligenting, Sumenep adalah pilihan yang tepat.

Ramadhan 2025 di Giligenting menghadirkan suasana yang penuh kehangatan dengan berbagai tradisi khas, dari berburu takjil hingga ngabuburit di pantai. Keunikan kuliner dan budaya yang tetap lestari menjadikan pulau ini destinasi menarik bagi siapa saja yang ingin merasakan pengalaman Ramadhan yang berbeda.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *