FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyelenggarakan lomba baca puisi dengan tujuan membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat. Acara yang penuh antusiasme ini diadakan di Pendopo Kecamatan Giligenting dan diikuti oleh santri dari berbagai Mushallah.
Lomba puisi tersebut mendapat sambutan meriah dari warga setempat. Peserta yang berasal dari berbagai desa di Kecamatan Giligenting mencapai puluhan orang, menampilkan puisi-puisi dengan tema nasionalisme seperti Karawang Bekasi karya Chairil Anwar, Menatap Merah Putih karya Sapardi Djoko Damono, dan Tubuh Biru karya WS Rendra.
A. Fauzi, juri lomba, menyampaikan bahwa lomba baca puisi ini tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan bakat, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
“Melalui puisi, kami berusaha menanamkan nilai-nilai perjuangan dan cinta tanah air kepada generasi muda,” ujar Fauzi kepada Falihmedia.com, Kamis (15/8/2024) malam.
Dalam penilaiannya, Fauzi menekankan bahwa kriteria utama yang dinilai dalam lomba ini adalah intonasi dan ekspresi.
“Seperti lomba puisi pada umumnya, penilaian dilakukan berdasarkan ekspresi, intonasi, artikulasi, dan bahasa tubuh,” jelasnya.
Namun, Fauzi juga mencatat bahwa beberapa peserta memiliki potensi yang besar, tetapi kurang terasah, terutama dalam hal ekspresi, karena minimnya kesempatan untuk berpartisipasi dalam event-event serupa.
Fauzi juga memuji semangat perjuangan yang ditunjukkan oleh peserta dalam membacakan puisi.
“Semangat mereka dapat dilihat dari kostum yang dikenakan beberapa peserta, yang turut memperkuat ekspresi mereka dalam membaca puisi,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa intonasi dan ekspresi adalah elemen penting dalam membaca puisi, karena mampu menyampaikan emosi yang terkandung dalam teks kepada pendengar.
Menurut Fauzi, perkembangan bakat sastra di kalangan peserta cukup baik, meskipun masih kurangnya dukungan dari komunitas sastra atau event-event literasi di Giligenting.
“Saya mendorong para peserta untuk terus belajar dan aktif mengikuti lomba baca puisi agar kemampuan mereka semakin terasah,” ucap Fauzi.
Fauzi juga menekankan pentingnya latihan dan mental yang baik dalam pembacaan puisi untuk memberikan dampak emosional yang kuat bagi pendengar.
“Lomba baca puisi ini sebagai media alternatif yang efektif untuk membangun rasa nasionalisme di kalangan masyarakat, karena puisi memiliki kekuatan untuk menggugah emosi dan membangkitkan semangat nasionalisme,” tandas Fauzi.
Sebagai penutup, diumumkan bahwa para pemenang lomba baca puisi akan menerima penghargaan pada saat upacara pengibaran bendera merah putih.