FALIHMEDIA.COM – Pohon bidara (Ficus religiosa), juga dikenal sebagai pohon Bodhi, merupakan salah satu pohon suci yang memiliki nilai spiritual dan historis yang tinggi di berbagai budaya di seluruh dunia. Dikenal sebagai tempat di bawahnya Siddhartha Gautama mencapai pencerahan dan menjadi Buddha, pohon bidara telah menjadi simbol penting bagi umat Buddha dan bagi masyarakat umum.
Pohon bidara memiliki ciri khas daun yang berbentuk hati dan seringkali ditemukan di berbagai kuil dan tempat suci Buddha di seluruh Asia. Di bawah naungannya, Siddhartha Gautama duduk dalam meditasi dan mencapai pencerahan yang membimbing jalan hidupnya sebagai Buddha.
Di banyak negara Asia, pohon bidara dipandang sebagai simbol kedamaian, pencerahan, dan keselamatan. Beberapa kuil dan tempat ibadah memelihara pohon bidara yang dianggap sebagai turunan langsung dari pohon asli di India tempat Siddhartha Gautama mencapai pencerahan.
Selain nilai spiritualnya, pohon bidara juga memiliki manfaat ekologis yang penting. Pohon ini memiliki akar yang kuat dan mampu tumbuh di berbagai jenis tanah, membantu mengurangi erosi tanah dan memberikan perlindungan bagi ekosistem lokal.
Di Indonesia, pohon bidara juga memiliki tempat istimewa dalam budaya dan tradisi masyarakat. Selain sebagai simbol kepercayaan agama Buddha, daun dan buah bidara seringkali digunakan dalam upacara adat dan pengobatan tradisional.
Namun, kelestarian pohon bidara juga menghadapi tantangan. Kehancuran habitat alam dan perubahan iklim dapat mengancam populasi pohon bidara di beberapa wilayah. Oleh karena itu, upaya pelestarian dan perlindungan pohon bidara menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
Dalam mengapresiasi nilai spiritual dan ekologis dari pohon bidara, kita juga diingatkan akan pentingnya menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati di planet ini. Pohon bidara adalah bukti hidup dari sejarah dan spiritualitas, dan melindunginya adalah menghormati warisan kultural dan alam semesta.