FALIHMEDIA.COM | SURABAYA – Aplikasi Koin Jagat tengah menjadi sorotan setelah menggelar perburuan koin digital di empat kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Acara ini menawarkan hadiah uang tunai yang menggiurkan, menarik perhatian ribuan peserta.
Namun, kegiatan di Surabaya justru memunculkan polemik. Koin digital disebar di berbagai lokasi ikonik seperti Taman Monumen US Bomber B-26B AURI M265, kawasan Kampus C Universitas Airlangga, dan halaman depan Tunjungan Plaza 6. Tiga jenis koin yang bisa diburu adalah Koin Hoki (senilai Rp300.000–Rp1 juta), Koin Perak (senilai Rp10 juta), dan Koin Tanda Tanya yang nilainya dirahasiakan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, turut menyoroti kegiatan ini. Ia mengingatkan penyelenggara untuk lebih bertanggung jawab dalam menjalankan acara serupa.
“Beramal itu baik, tetapi jangan sampai meresahkan masyarakat atau merusak fasilitas umum,” tegas Eri, Selasa (14/1/2025).
Eri juga menyayangkan tingkah masyarakat yang berbondong-bondong berburu koin di ruang publik, menyebut perilaku tersebut dapat merusak etika dan harga diri.
“Hal ini juga menimbulkan kerusakan pada taman dan fasilitas umum akibat kerumunan peserta,” terangnya.
Menyikapi hal tersebut, Eri meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika mempertimbangkan pemblokiran aplikasi Jagat demi mencegah kerugian lebih lanjut.
“Banyak pihak menduga bahwa perburuan koin digital ini adalah bagian dari strategi pemasaran aplikasi Jagat untuk menarik pengguna baru dan meningkatkan popularitasnya di kota-kota besar,” tuturnya.
Namun, niat awal yang dianggap sebagai bentuk amal justru menuai kritik. Pelaksanaan yang kurang matang memunculkan keresahan dan kerugian bagi masyarakat.
Aplikasi Jagat kini berada di persimpangan. Jika ingin melanjutkan misinya, penyelenggara harus mengambil langkah bijaksana dan memperhatikan tanggung jawab sosial agar kegiatan serupa benar-benar memberikan manfaat tanpa menciptakan polemik baru.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
