FALIHMEDIA.COM | SURABAYA – Guna menghadapi dinamika perkembangan ibadah haji dan umroh yang terus berubah, pelatihan pembimbing haji dan umroh profesional menjadi sangat penting di Indonesia. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pembimbing haji agar mereka lebih siap menghadapi tantangan di lapangan serta memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai.
Dalam rangka mendukung hal tersebut, Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung bekerja sama dengan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur dan Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji – Umroh (DPW FK KBIHU) Jawa Timur menyelenggarakan pelatihan pembimbing haji dan umroh profesional. Pelatihan ini digelar di sebuah hotel di Surabaya selama sepekan, mulai 12-18 Februari 2025, dan diikuti oleh perwakilan pembimbing haji dan umroh dari seluruh Indonesia.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pembimbing haji agar mereka siap menghadapi tantangan di Tanah Suci pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2025.
Dosen UIN Tulungagung, Dr. Bobby Rachman Santoso, M.S.I., menjelaskan pentingnya sertifikasi kompetensi yang melibatkan pelatihan intensif selama 8 hari penuh di Surabaya.
“Sertifikasi ini tidak hanya fokus pada pengetahuan agama, tetapi juga mencakup pemahaman regulasi pemerintah serta kesiapan menghadapi situasi tak terduga, khususnya terkait kesehatan dan keselamatan jamaah,” jelasnya, Selasa (18/2/2025).
Selama pelatihan, peserta mengikuti berbagai sesi dari subuh hingga malam hari. Kegiatan ini meliputi shalat berjamaah dan materi pembekalan dari narasumber kompeten, seperti Prof. Dr. Ahmad Riskon Hamami dan Prof. Dr. Dede Nur Rohman.
Peserta juga diwajibkan untuk meresume setiap materi yang diberikan dan mengikuti pre-test serta post-test dengan standar kelulusan minimal 75%. Proses seleksi yang ketat ini memastikan hanya pembimbing haji yang kompeten dan siap bertugas yang berhasil lulus.
Menurut Dr. Bobby Rachman, masih banyak pembimbing haji di Indonesia yang belum memiliki sertifikasi kompeten. Inilah yang mendorong kerjasama antara UIN Tulungagung, FK KBIHU, dan Kanwil Kemenag untuk terus menyelenggarakan pelatihan secara berkala.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap pembimbing haji tidak hanya memenuhi standar kompetensi, tetapi juga amanah dan profesional,” tegasnya.
Sertifikasi ini bertujuan agar pembimbing haji tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga memahami aspek penting lainnya, seperti filosofi haji, etika perjalanan, dan regulasi pemerintah yang terus berkembang. Selain itu, pelatihan ini juga membekali peserta dengan keterampilan interpersonal dan komunikasi yang sangat diperlukan saat membimbing jamaah haji.
Habib Abu Bakar Assegaf, Ketua DPW FK KBIHU Jawa Timur, menjelaskan bahwa pelatihan dan sertifikasi ini adalah bekal dasar bagi pembimbing haji agar dapat melayani jamaah secara profesional.
“Ibadah haji dan umroh tidak hanya soal perjalanan, tetapi juga pemahaman mendalam mengenai filosofi dan perubahan regulasi yang terus berkembang. Oleh karena itu, sertifikasi menjadi kunci dalam memastikan pembimbing haji yang kompeten dan profesional,” jelasnya.
Habib Abu Bakar menambahkan bahwa keberhasilan ibadah haji tidak hanya ditentukan oleh kondisi fisik jamaah, tetapi juga oleh kualitas bimbingan dari pembimbing haji yang kompeten.
“Dengan adanya sertifikasi dan pelatihan ini, kami berharap para pembimbing haji semakin siap dan profesional dalam menjalankan tugas dengan amanah,” pungkasnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembimbing haji di Indonesia dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah haji di masa mendatang.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
