FALIHMEDIA.COM | CIREBON – Seorang pemuda asal Cirebon, Suradi (21), berhasil ditemukan selamat setelah terapung selama tiga hari di perairan Sumenep. Peristiwa tersebut terjadi setelah Suradi terjatuh dari kapal yang membawanya dalam perjalanan pulang dari Maluku menuju Jakarta. Beruntung, ia ditemukan oleh seorang nelayan yang segera memberikan pertolongan dan melaporkan penemuan tersebut kepada kepala desa setempat.
Informasi ini disampaikan oleh Ade Faizal, Koordinator Penjemputan Suradi dan Ketua Lazisnu Kabupaten Cirebon, dalam konferensi pers yang digelar di Kantor PCNU Kabupaten Cirebon. Ade menceritakan, Suradi pertama kali ditemukan oleh nelayan pada Senin (4/11/2024), yang kemudian memberikan bantuan medis awal dan melaporkan penemuan itu ke pihak berwenang.
“Nelayan yang menemukannya punya kepedulian tinggi, segera melapor dan memberikan pertolongan,” ujar Ade Faizal, Jumat (8/11/2024).
Setelah kondisi Suradi membaik dan ia dapat berkomunikasi, diketahui bahwa pemuda asal Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon itu telah mengalami kecelakaan saat bekerja sebagai penangkap cumi-cumi di perairan Maluku. Karena merasa tidak nyaman, ia memutuskan untuk pulang menggunakan kapal Pelni KM 4 Nggapulu pada Rabu (30/10/2024). Namun, dalam perjalanan, tepatnya di perairan Sumenep, Suradi terjatuh dan mengapung selama tiga hari di laut dengan kondisi tubuh lemah dan sejumlah pengalaman mistis.
Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie, menjelaskan bahwa setelah ditemukan, pihak Lazisnu Kabupaten Sumenep segera berkoordinasi dengan PCNU Kabupaten Cirebon untuk menjemput Suradi.
“Kami langsung bergerak untuk menjemputnya dan memastikan keselamatan Suradi,” kata KH Aziz. Proses penjemputan dilakukan pada Kamis (7/11/2024), di Jombang, Jawa Timur, dengan bantuan penuh dari Lazisnu Kabupaten Sumenep.
KH Aziz mengungkapkan bahwa Suradi kini telah kembali ke rumahnya di Cirebon, namun masih dalam kondisi trauma dan luka-luka akibat kejadian tersebut.
“Suradi belum bisa ditemui karena masih dalam proses pemulihan,” ungkap KH Aziz.
Pihaknya juga berencana untuk melakukan advokasi agar Suradi mendapatkan hak-haknya, termasuk hak asuransi dan pemeriksaan kesehatan setelah kejadian tersebut.
Selain itu, KH Aziz menyoroti kondisi rumah Suradi yang sangat memprihatinkan.
“Kami ke rumahnya, dan ternyata Suradi termasuk dalam kategori keluarga miskin. Rumahnya sangat tidak layak,” tambahnya.
Oleh karena itu, PCNU Kabupaten Cirebon dan Lazisnu berkomitmen untuk membantu memastikan hak-hak Suradi terpenuhi, termasuk dalam hal kesehatan dan kesejahteraan sosial.