FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi cukup untuk kebutuhan petani di musim tanam saat ini.
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setkab Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, menyampaikan bahwa stok pupuk, baik urea maupun NPK, dalam kondisi aman.
“Stok di gudang penyangga, distributor, dan sejumlah kios cukup terjamin,” ungkap Dadang, Jumat (13/12/2024).
Dadang menjelaskan bahwa jumlah stok pupuk urea mencapai 647 ton, sedangkan NPK tersedia sebanyak 492 ton. Pengiriman dari PT Pupuk Indonesia juga berjalan lancar, tanpa jeda hingga akhir Desember, dengan rata-rata kiriman mencapai 1.000 ton per bulan.
“Distribusi ke wilayah kepulauan sempat terkendala cuaca, namun segera kami lanjutkan pengiriman dan memastikan pengawasan distribusi ke kelompok tani,” jelasnya.
Untuk memperketat pengawasan, Pemkab Sumenep telah membentuk Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) yang terdiri atas unsur pemerintah, kepolisian, TNI, kejaksaan, dan DPRD Sumenep. Tim KP3 bertugas memonitor distribusi pupuk bersubsidi serta mencegah adanya penyimpangan.
“Dengan tim ini, pengawasan dilakukan rutin. Bahkan temuan pelanggaran akan ditindaklanjuti ke pihak berwenang,” tegas Dadang.
Dasar pembentukan KP3 adalah Peraturan Bupati Sumenep Nomor 62 Tahun 2023 dan Keputusan Bupati Nomor 69 Tahun 2024.
“Petani yang ingin menebus pupuk hanya perlu membawa KTP dan swafoto melalui aplikasi iPubers. Harga jual pupuk juga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp 2.250 per kilogram untuk urea dan Rp 3.000 per kilogram untuk NPK,” katanya.