SosBud  

Pelestarian Budaya: Haul dan Jamasan Pusaka Keraton Sumenep serta Pusaka Leluhur di Desa Aeng Tong-tong

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bekerja sama dengan Pelestari Budaya Leluhur Desa Aeng Tong-tong "Pelar Agung" mengadakan acara Haul dan Jamasan Pusaka Keraton Sumenep serta Pusaka Leluhur Desa Aeng Tong-tong (Foto: Pemkab Sumenep)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bekerja sama dengan Pelestari Budaya Leluhur Desa Aeng Tong-tong “Pelar Agung” mengadakan acara Haul dan Jamasan Pusaka Keraton Sumenep serta Pusaka Leluhur Desa Aeng Tong-tong. Acara ini melibatkan berbagai generasi, termasuk empu, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Bupati Sumenep Achamad Fauzi Wongsojudo menjelaskan bahwa keikutsertaan siswa dalam Haul dan Jamasan bertujuan untuk mengenalkan warisan budaya leluhur kepada generasi muda.

“Siswa mengikuti Haul dan Jamasan sebagai cara untuk memperkenalkan warisan budaya para leluhur supaya mereka mencintai, merawat, serta melestarikan keris,” ujar Bupati di sela-sela acara yang berlangsung di Asta Buluk Agung, Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, Senin (15/7/2024).

Bupati berharap dengan mencintai keris, generasi muda dapat mendukung regenerasi pengrajin keris sehingga keberadaan empu tetap lestari. Tantangan utama saat ini adalah regenerasi pengrajin keris di Kabupaten Sumenep agar produksi keris terus berlanjut di masa mendatang.

“Empu dan sesepuh di Desa Aeng Tong-tong senantiasa menularkan ilmu dan keahliannya kepada generasi muda demi melestarikan tradisi luhur ini,” jelasnya.

Bupati juga menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumenep telah berupaya melestarikan pusaka keris dengan menetapkan Sumenep sebagai Kota Keris pada 2014 dan menobatkan Desa Aeng Tong-tong sebagai Desa Keris pada Maret 2018.

“Desa Aeng Tong-tong sebagai desa wisata keris memiliki keistimewaan yang perlu dijaga eksistensinya,” tambahnya.

Tradisi jamasan keris pusaka menggunakan tujuh sumber mata air kuno yang berada di tiga lokasi: Taman Sare Keraton, Kecamatan Lenteng, dan Kecamatan Saronggi.

Empu Keris Paguyuban Pelar Agung, Ika Arista, menambahkan bahwa kegiatan ini melibatkan siswa agar mereka dapat melihat langsung proses penjamasan keris dan memahami cara merawat pusaka.

“Semoga kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada siswa tentang merawat pusaka keris sebagai salah satu budaya warisan leluhur,” pungkasnya.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon