FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Berlokasi di Pendopo Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) untuk anggaran tahun 2026 sukses digelar. Acara ini menjadi bagian penting dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumenep tahun 2026.
Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Forkopimka Bluto, tim dari Kabupaten Sumenep yang terdiri dari Bappeda, DPMD, serta Disperkimbub, serta para kepala desa se-Kecamatan Bluto bersama operator desa. Turut hadir Korluh BPP Bluto dan Kepala Puskesmas Bluto, menjadikan forum ini ajang strategis dalam menyuarakan kebutuhan masyarakat.
Camat Bluto, Ir. Bambang Karyanto, M.Si, menekankan bahwa Musrenbangcam 2026 diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan kepala desa dalam memperjuangkan aspirasi di tingkat kabupaten.
“Kami berharap forum ini menjadi momentum positif agar aspirasi masyarakat bisa terakomodasi dalam RKPD Kabupaten,” ungkapnya, Rabu (19/2/2025).
Ia juga menambahkan bahwa proyek pembangunan, baik dari anggaran daerah, provinsi, maupun pusat, merupakan hasil perjuangan bersama seluruh elemen masyarakat.
Kabid Perencanaan dan Program Bappeda Sumenep, Ibrahim, S.Sos., M.Si, yang mewakili Kepala Bappeda, menegaskan bahwa semua usulan dalam Musrenbangcam harus diinput melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) sesuai regulasi Permendagri No. 70 Tahun 2019.
“SIPD adalah inovasi dalam sistem perencanaan yang harus dimanfaatkan agar usulan dapat terakomodir dengan baik,” jelasnya.
Dalam sesi diskusi yang dipandu oleh ER. Hartono dari Kecamatan Bluto, berbagai masukan disampaikan oleh para kepala desa.
Kepala Desa Lobuk, Moh. Saleh, S.Pd.I., MM, menilai Musrenbangcam sebagai kesempatan berharga bagi para kepala desa untuk menyampaikan aspirasi pembangunan.
“Tidak terakomodirnya usulan bisa menjadi beban moral bagi kepala desa di mata masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sera Barat, Munasit, S.Pd, menyoroti kendala teknis dalam penggunaan SIPD yang sering mengalami error. Ia berharap ada solusi untuk kelancaran sistem tersebut serta pemerataan anggaran bagi desa-desa yang anggarannya belum mencukupi.
“Jika anggaran besar sulit direalisasikan, lebih baik disamaratakan agar seluruh desa mendapat manfaat yang adil,” tegasnya.
Dalam forum ini, Kepala Puskesmas Bluto, dr. Rifmi Utami, M.Kes, menyampaikan usulan peningkatan anggaran untuk pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil guna meningkatkan gizi masyarakat.
Sementara itu, Korluh BPP Bluto, Isromi Kurniawan, meminta perhatian terhadap harga jagung agar lebih stabil dan menguntungkan petani di wilayah Bluto.
Dengan beragam aspirasi yang disampaikan, Musrenbangcam Bluto 2026 diharapkan menjadi langkah konkret dalam pembangunan yang lebih merata dan sesuai kebutuhan masyarakat.