FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep, melalui Bagian Kesejahteraan Masyarakat, menggelar Musabaqah Qira’atil Kitab (MQK) untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024. Acara ini diikuti oleh puluhan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Sumenep.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Edi Rasiyadi, menjelaskan bahwa Musabaqah Qira’atil Kitab adalah kompetisi yang menguji kemampuan santri dalam membaca, memahami, dan menguraikan isi dari kitab kuning secara mendalam.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memotivasi para santri agar lebih mendalami kajian kitab kuning. Ini merupakan bagian dari upaya mencetak kader ulama dan pemimpin masyarakat di masa depan,” ungkap Edi Rasiyadi dalam pembukaan acara yang berlangsung di Pendopo Agung Keraton Sumenep pada Senin (21/10/2024).
Sumenep, dengan lebih dari 380 pondok pesantren dan 48.000 santri, memiliki potensi besar dalam pengembangan ilmu keagamaan yang bersumber dari kitab kuning.
“Keberhasilan santri dalam menempuh pendidikan di pesantren, salah satunya, diukur dari kemampuan mereka dalam membaca dan memahami kitab kuning,” lanjutnya.
Edi juga berharap agar Musabaqah Qira’atil Kitab dapat menjadi semangat bagi para santri untuk terus meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami dan memaknai kitab kuning sebagai bagian dari proses pembelajaran yang berkelanjutan di pesantren.
“Kitab kuning harus dikaji secara mendalam, karena menjadi kunci solusi bagi permasalahan masyarakat yang semakin kompleks saat ini,” tambahnya.
Selain menjadi ajang kompetisi, Sekda Sumenep juga menekankan pentingnya Musabaqah Qira’atil Kitab sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi antar pondok pesantren di Kabupaten Sumenep.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini,” tutup Edi Rasiyadi.