FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Dengan puncaknya musim kemarau, petani padi di Kabupaten Sumenep kini menghadapi kesulitan serius dalam mendapatkan air untuk irigasi sawah mereka.
Arifin, seorang petani dari Desa Kacongan, Kecamatan Kota Sumenep, mengungkapkan bahwa pada kondisi normal, ketinggian air di dam yang berada di dekat sawahnya bisa mencapai 30-50 cm. Namun, saat ini air sudah menyusut bahkan hingga kering.
“Sangat sulit sekali mendapatkan air, meskipun biasanya ada jadwal pembagian air,” kata Arifin pada Minggu (21/7/2024).
Sebagai solusi, para petani harus mengandalkan air bor untuk mengatasi kekurangan tersebut. Namun, hal ini menambah beban biaya yang cukup besar.
“Kalau harga gabah atau beras tidak tinggi, petani bisa mengalami kerugian,” ujarnya singkat.