FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Maulid Nabi Muhammad SAW selalu menjadi momen spesial bagi umat Islam di seluruh dunia. Peringatan ini bukan hanya sebatas tradisi, tetapi juga sarana untuk memperdalam kecintaan kepada Rasulullah SAW. KH Thoifur Ali Wafa, seorang ulama dan cendekiawan Muslim terkemuka, menjelaskan makna dan tujuan penting di balik peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah acara peringatan Maulid yang digelar di Dusun Julung Lao’, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, KH Thoifur Ali Wafa menyampaikan bahwa Maulid Nabi adalah momentum bagi umat Muslim untuk merenungkan kembali perjalanan hidup Rasulullah SAW. Menurutnya, tujuan utama memperingati Maulid Nabi adalah untuk meneladani akhlak dan ajaran mulia Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
“Maulid Nabi Muhammad SAW adalah wujud rasa syukur atas kelahiran Sang Pembawa Risalah yang menyebarkan cahaya Islam ke seluruh dunia. Dengan memperingati Maulid, kita tidak hanya mengingat sejarah, tetapi juga mengambil hikmah dan teladan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW,” tutur KH Thoifur Ali Wafa dalam ceramahnya, Sabtu (28/9/2024) malam.
Ia juga menambahkan bahwa Maulid merupakan kesempatan untuk mempererat tali ukhuwah Islamiyah dan menyebarkan kebaikan di tengah masyarakat. Peringatan ini dapat menjadi sarana dakwah yang menginspirasi umat agar terus mengikuti jalan lurus yang diajarkan Rasulullah.
“Rasulullah SAW adalah sosok yang penuh dengan kasih sayang, kejujuran, dan tanggung jawab. Peringatan Maulid Nabi harus menjadi motivasi bagi kita untuk meniru akhlak beliau, baik dalam bersikap kepada sesama manusia maupun dalam hubungan kita kepada Allah SWT,” lanjut KH Thoifur Ali Wafa.
Selain itu, KH Thoifur juga menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi seharusnya tidak berhenti pada seremonial belaka, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan nyata.
“Kita harus menjadikan setiap ajaran Nabi sebagai pedoman untuk memperbaiki diri dan menjadi umat yang lebih baik dari hari ke hari,” katanya.
Acara peringatan Maulid Nabi di Dusun Julung Lao’, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep juga diisi dengan pembacaan sholawat, ceramah agama, serta doa bersama untuk keberkahan dan keselamatan bangsa.