Keutamaan dan Amalan Bulan Rajab

falihmedia.com
Ilustrasi (Pexels)

FALIHMEDIA.COM – Bulan Rajab merupakan bulan yang terletak di antara bulan Jumaadil Akhir dan sebelum bulan Syaban, bila sesuai dengan kalender Masehi maka 1 Rajab 1444 Hijriyah jatuh pada Minggu (22/1/2023).

Bulan Rajab di sebut juga dengan bulan Haram, karena bulan Rajab ini memiliki dua makna; yakni, pada bulan Rajab di haramkan berbagai pembunuhan hal ini juga di yakini oleh oarang-orang Jahiliyah dan pada bulan Rajab di larang berbuat maksiat atau perbuatan haram dan di anjurkan melakukan amalan-amalan baik.

Allah SWT berfirman dalam al-Quran:


اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ


Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat puluh haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa (QS. At-Taubah : 36).

Keutamaan Bulan Rajab
Bulan Rajab merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan seribu kemuliaan di hari kiamat.

Bulan Rajab merupakan bulan yang di sukai oleh Allah SWT.

Kemuliaan bulan Rajab terdapat dalam malam Isra’ Mi’raj.

Jika melakukan puasa 1 hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan surga tertinggi (Firdaus) dan juga akan di lipat gandakan pahalanya.

Jika melakukan puasa 3 hari di bulan Rajab, maka akan di buatkan parit yang panjang sebagai penghalang dari api neraka (panjangnya setahun perjalanan).

Jika berpuasa selama 7 hari, maka akan di lindungi dari 7 pintu neraka.

Jika melakukan puasa selama 16 hari, maka akan di pertemukan dengan Allah SWT di dalam surga dan juga menjadi orang yang pertama menziarahi Allah SWT dalam surga.

Melakukan puasa selama 1 hari di bulan Rajab, di ibaratkan melakukan puasa 40 tahun dan juga akan di berikan air minum dari surga.

Bulan Rajab merupakan bulan penghapus dosa bagi yang bertaubat kepada Allah SWT.

Dan jika bersedekah di bulan Rajab, di ibaratkan bersedekah 1000 dinar dan akan diangkat derajatnya.

Amalan bulan Rajab
Melakukan puasa bulan Rajab
Berpuasa di bulan Rajab memang sangat di anjurkan karena bulan Rajab setiap kebaikan akan di lipat gandakan oleh Allah SWT, puasa bulan Rajab hukumnya sunnah. Berikut bacaan niat puasa sunnah bulan Rajab:

NAWAITU SHAUMA GHADIN AN ADA’I SUNNATI ROJABA LILLAHI TA’ALA

Artinya: Aku berniat puasa sunnah rajab sesok hari karena Allah Ta’ala.

Memperbanyak Shalat sunnah
Selain melakukan puasa di bulan Rajab, juga dianjurkan memperbanyak shalat sunnah, seperti, Ba’diyah dan Shalat sunnah Tahajjud.

Peristiwa di bulan Rajab
Pembebasan Baitul Maqdis
Di bulan Rajab tahun 583 H terjadi peristiwa besar dimana Salahuddin al-Ayubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis dari cengkraman tentara salim dengan cara perang yang di sebut perang Hattin.

Kelahiran Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Sayyidina Ali bin Abi Thalib lahir pada 13 Rajab, dengan jarak 23 tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madina. Yang kemudian Sayyidina Ali bin Abi Thalib menikah dengan Siti Fatimah Az Zahrah.

Terjadinya Perang Tabuk
Peristiwa perang Tabuk terjadi pada bulan Rajab yang melibatkan antara kaum Muslimin dan kekaisaran Romawi. Pada peristiwa itu Nabi SAW membawa pasukan 30.000 dan peristiwa perang Tabuk ini pula menjadi perang terakhir Nabi.

Terjadinya peristiwa Isra Mi’raj
Peristiwa Isra Mi’raj ini terjadi dalam 1 malam, Isra Mi’raj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, Mi’raj perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi kelangit ketujuh dan ke Sidratul Muntaha.

Namun, peristiwa tersebut banyak orang yang meragukan karena mereka menanggapi peristiwa tersebut secara logika, akan tetapi tidak dengan Sayyidina Abu Bakar, ia langsung mempercayai dan meyakini sehingga ia mendapat julukan as-Shiddiq.
  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon