FALIHMEDIA.COM | JAKARTA – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengingatkan pentingnya peran purnawirawan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gatot menyampaikan pesan ini usai melakukan kunjungan silaturahmi dengan para senior TNI, untuk berdiskusi tentang kondisi bangsa Indonesia saat ini.
“Intinya, dalam situasi sekarang ini, kita harus bangkit dan bergerak, atau negara kita akan punah,” ujar Gatot dalam sambutannya pada acara Halal Bihalal di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur, pada Selasa (25/6/2019).
Gatot yang juga mantan prajurit TNI menegaskan bahwa sumpah setia kepada NKRI dan Pancasila yang diucapkan oleh setiap prajurit saat aktif tidak akan pernah pudar, selama masih ada tembakan penghormatan terakhir di makam para pahlawan.
“Selama kita masih mendengar bunyi salvo atau tembakan penghormatan terakhir, sumpah itu masih terikat dalam diri kita,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Gatot juga menyampaikan pandangannya mengenai sila ke-4 dalam Pancasila, yang menurutnya kini telah kehilangan makna. Ia juga mengingatkan bahaya globalisasi yang dapat mengancam kedaulatan bangsa Indonesia.
“Jika kita tidak waspada, kita bisa mengalami nasib yang sama seperti suku Aborigin, hilang begitu saja. Kita adalah pihak yang harus peduli terhadap hal ini,” ungkapnya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini juga menyoroti pentingnya kerjasama ekonomi antarnegara, namun dengan catatan agar tetap melindungi ruang hidup masyarakat Indonesia.
“Kewaspadaan adalah harga dari sebuah kemerdekaan. Purnawirawan harus bangkit atau bangsa ini akan punah,” tegas Gatot.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah purnawirawan TNI, di antaranya Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin, Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo, Letjen TNI (Purn) Agus Kristanto, Mayjen TNI (Purn) Sriyanto, Mayjen TNI (Purn) Dicky Waenal Usman, dan Mayjen TNI (Purn) Haris.