FALIHMEDIA.COM – Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu ibadah sunnah yang dikerjakan pada pertengahan bulan dalam kalender Hijriah, termasuk bulan Safar. Bagi Anda yang ingin mengamalkannya pada Agustus 2024, berikut jadwal dan informasi lengkapnya.
Pada bulan Agustus 2024, kita berada di bulan Safar 1446 H. Puasa Ayyamul Bidh, yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah, juga bisa diamalkan pada pertengahan bulan ini.
Menurut buku “Rahasia Puasa Sunah” yang ditulis oleh Ahmad Syahirul Alim, Ayyamul Bidh merujuk pada pertengahan bulan-bulan Kamariah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15, yang biasanya bertepatan dengan munculnya bulan purnama.
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa tiga hari setiap bulan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, beliau berwasiat kepada sahabatnya dengan tiga amalan: puasa tiga hari setiap bulan, melaksanakan salat Duha dua rakaat, dan salat Witir sebelum tidur.
Selain itu, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar RA, Rasulullah SAW menyarankan untuk berpuasa pada hari ke-13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah (HR Ahmad dan At-Tirmidzi).
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2024:
Berdasarkan kalender yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, awal bulan Safar 1446 H jatuh pada 6 Agustus 2024. Dengan demikian, puasa Ayyamul Bidh akan dilaksanakan pada:
- 13 Safar 1446 H: Minggu, 18 Agustus 2024
- 14 Safar 1446 H: Senin, 19 Agustus 2024
- 15 Safar 1446 H: Selasa, 20 Agustus 2024
Niat Puasa Ayyamul Bidh:
Sebelum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, penting untuk mempelajari niatnya. Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh:
Puasa Ayyamul Bidh memiliki banyak keutamaan yang dijelaskan dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan, maka dia mendapatkan pahala seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Selain itu, Rasulullah SAW juga senantiasa menjaga ibadah ini, baik saat berada di rumah maupun dalam perjalanan. “Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa Ayyamul Bidh, baik saat di rumah maupun sedang bepergian.” (HR An-Nasa’i).