FALIHMEDIA.COM – Google sedang mempercepat adopsi kecerdasan buatan (AI) dalam produk dan operasionalnya, dengan lebih dari seperempat kode baru yang dihasilkan oleh AI. Sundar Pichai, CEO Google, mengungkapkan bahwa meskipun kode tersebut dihasilkan oleh sistem AI, para teknisi tetap memeriksa dan menyetujuinya sebelum diterapkan. Pichai menyatakan bahwa penerapan AI ini menandai sebuah tonggak penting dalam transformasi perusahaan, menjadikan AI sebagai elemen utama dalam strategi bisnis Google.
Keberhasilan AI di Google tidak hanya berdampak pada inovasi produk, tetapi juga pada hasil finansial perusahaan. Alphabet, induk perusahaan Google, melaporkan pendapatan kuartalan mencapai $88,3 miliar pada Q3 2024, dengan $76,5 miliar berasal dari Google Services, yang mencakup pencarian dan iklan. Pendapatan Google Cloud yang berfokus pada infrastruktur AI untuk perusahaan juga mencatatkan lonjakan 35 persen, mencapai $11,4 miliar.
AI turut memperkuat pendapatan operasional Google, dengan layanan seperti YouTube dan Google Search yang semakin mengandalkan kemampuan AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Misalnya, chatbot AI khusus yang didukung oleh Gemini, pencatatan otomatis di Google Meet, dan alat bantu AI untuk kreator YouTube turut menjadi bagian dari inovasi terbaru. Tak ketinggalan, ponsel Pixel 9 yang dilengkapi dengan fitur AI juga mendapat sambutan positif dari pengguna.
Namun, perjalanan Google ke depan tidak sepenuhnya mulus. Perusahaan tengah menghadapi tantangan hukum, setelah putusan di Agustus 2024 yang menganggap Google terlibat dalam praktik monopoli di pasar pencarian dan iklan digital. Kasus yang dilayangkan oleh Departemen Kehakiman AS masih dalam proses penyelesaian, dengan kemungkinan dampak jangka panjang yang perlu diwaspadai oleh perusahaan ini.