FALIHMEDIA.COM – Budaya selfie yang semakin mendominasi media sosial telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap persepsi diri seseorang terhadap penampilan fisiknya. Hal ini mengakibatkan banyak orang merasa tertekan untuk terlihat sempurna di dalam foto-foto yang mereka bagikan secara online. Salah satu tren yang mulai muncul adalah orang-orang yang ingin terlihat seperti hasil filter foto yang biasa digunakan di aplikasi media sosial.
Fenomena ini kemudian mendorong beberapa individu untuk menjalani prosedur operasi plastik demi mencapai tampilan yang diinginkan, yang seringkali berdasarkan standar kecantikan yang diperoleh dari filter foto tersebut. Dokter bedah plastik melaporkan adanya peningkatan permintaan untuk prosedur-prosedur seperti hidung runcing, bibir penuh, dan kulit mulus tanpa cela, yang semuanya terinspirasi dari filter-filter populer di aplikasi media sosial.
Namun demikian, para ahli juga mengingatkan akan risiko dan konsekuensi dari operasi plastik yang tidak dijalani dengan alasan yang benar-benar penting bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Mereka menekankan pentingnya memiliki citra diri yang sehat dan menerima keunikan masing-masing individu, tanpa harus terpaku pada standar kecantikan yang tidak realistis.
Sebagai respons terhadap tren ini, beberapa platform media sosial mulai menggalakkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya self-love dan body positivity, dengan harapan dapat mengurangi tekanan yang dirasakan oleh banyak individu terkait dengan tampilan fisik mereka di dunia maya. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih menerima dan menghargai keindahan yang berasal dari keragaman dan keunikannya sendiri, tanpa harus mengikuti standar kecantikan yang tidak realistis.