FALIHMEDIA.COM | JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen. Capaian inflasi Juni merupakan angka terendah sejak April 2023.
“Inflasi Juni 2023 mencapai 3,52 persen, lebih rendah dibanding inflasi April 2022 yang sebesar 4,35 persen dan terus menunjukkan tren penurunan sejak Maret 2023,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers pada Senin, 3 Juli 2023.
Pudji menerangkan, berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi yaitu sebesar 10,18 persen yang memberikan andil sebesar 1,23 persen terhadap inflasi umum.
“Sementara itu, komoditas penyumbang utama inflasi tahunan diantaranya adalah bensin, beras, rokok filter, tarif kontrak rumah, dan bahan bakar rumah tangga,” ujarnya.
Komoditas bensin dilaporkan menyumbang inflasi sebesar 0,84 persen dan beras sebesar 0,38 persen.
Kemudian rokok kretek filter dengan andil 0,22 persen, kontrak rumah sebesar 0,13 persen, serta bahan bakar rumah tangga yang menyumbang 0,12 persen.
Selanjutnya, komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,58 persen atau memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan yakni sebesar 1,67 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya kontrak rumah, sewa rumah, biaya perguruan tinggi dan emas perhiasan.
Sedangkan untuk komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan mencapai 9,21 persen dengan andil sebesar 1,64 persen.
Lalu komponen harga bergejolak atau volatile food mengalami inflasi sebesar 1,20 persen dan memiliki andil 0,21 persen, dimana komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah beras, telur ayam ras, bawang putih dan daging ayam ras.