FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Kabupaten Sumenep masih menghadapi tantangan besar dalam mencapai target aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Hingga Juli 2024, tingkat aktivasi baru mencapai sekitar 3 persen dari total populasi.
Kepala Bidang Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kabupaten Sumenep, Wahasah, mengungkapkan bahwa berbagai faktor, termasuk kondisi geografis dan anggapan masyarakat bahwa IKD belum mendesak, menjadi penyebab rendahnya capaian ini.
“Capaian kita masih jauh dari target nasional sebesar 30 persen dari jumlah penduduk yang sudah melakukan perekaman KTP elektronik,” kata Wahasa, Selasa (23/7/2024).
Untuk meningkatkan angka aktivasi IKD, Disdukcapil Kabupaten Sumenep terus melakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan sosialisasi hingga menerapkan pendekatan jemput bola.
“Kita jemput bola dengan mendatangi instansi agar ASN melakukan aktivasi. Saat ini, kita mulai bergerak ke perusahaan-perusahaan swasta,” jelas Wahasa.
Meski capaian aktivasi IKD di Kabupaten Sumenep masih jauh dari target nasional, Wahasa menyatakan bahwa dibandingkan daerah lain di Madura, Sumenep memiliki capaian tertinggi.
“Jika dibandingkan daerah lain di Madura, Sumenep memang yang tertinggi. Namun, tetap saja kita masih jauh dari target nasional,” ujar Wahasa.