FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Sumenep Pokja IV melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk penanganan kasus stunting (tengkes) di Desa Pakamban Laok, Kecamatan Pragaan.
Kegiatan tersebut menyasar 20 ibu dengan balita yang mengalami stunting, sekaligus memberikan edukasi tentang pentingnya perbaikan gizi anak melalui berbagai program intervensi dari tingkat kabupaten hingga desa.
Koordinator Bidang Kesehatan TP-PKK Pokja IV, Ida Winarni, mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah desa dalam menangani stunting.
“Kita harus bersyukur karena pemerintah desa memiliki perhatian besar terhadap gizi dan kesehatan balita,” ungkapnya, Selasa (10/12/2024).
Ia menekankan pentingnya pemberian makanan bergizi seperti sayur kelor, yang merupakan salah satu ciri khas makanan desa, serta ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Ida juga mendorong para ibu untuk membiasakan anak-anak mengonsumsi ikan laut seperti tongkol.
“Jika anak tidak suka, perlu terus dicoba, bahkan sampai sepuluh kali. Ikan juga bisa diolah menjadi makanan yang lebih menarik seperti nugget. Anak yang sering makan ikan akan tumbuh cerdas dan sehat,” jelasnya.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Pakamban Laok, Ach. Subairi Karim, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pemerintah desa telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung penguatan gizi balita stunting. Bentuk intervensinya meliputi pemberian susu seperti Pediasure dan insentif bagi kader posyandu.
“Desa kami sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung program penurunan stunting, termasuk pemberian susu untuk balita dengan gizi kurang,” terangnya.
Langkah ini diharapkan mampu menekan angka stunting di Desa Pakamban Laok dan menciptakan generasi yang sehat serta cerdas.