FALIHMEDIA.COM | JAKARTA – Para pelajar ibukota pastinya makin akrab dengan bank DKI, paling tidak sejak pemerintahan DKI jakarta di pegang Jokowi- Ahok, sejak kedua pemimpin tersebut mengeluarkan kartu jakata pintar ( KJS ) bagi pelajar kurang mampu. Terlepas dari kekurangan disana-sini dari program tersebut, ini menjadikan iklim baru untuk memperkenalkan perbankan pada anak-anak sekolah.
Tapi bukan program KJP yang akan dibahas disini, tapi dua produk tabungan yang ada di bank DKI, bank-nya orang jakarta. Yaitu; tabungan Monas dan Simpeda. Untuk warga jakarta, encang encing, enya bab3, abang none, yang berminat menabung di bank DKI, berikut sedikit penjelasan serta persyartannya.
Tabungan Monas
Keren ya namanya, tabungan Monas, mungkin biar mudah di ingat kali, sehingga pakai nama landmark kota jakarta tersebut.
Tabungan monas adalah tabungan harian, yang penyetoran dan penarikannya bisa kapan saja. Selama jam buka kas dan elektronik banking berfungsi.
Untuk yang berminat cukup sediakan uang sebesar Rp 250.000,- untuk setoran awal serta membawa bukti identitas diri ketika datang ke kantor cabang bank DKI. Sementara biaya administrasi perbulan adalah sebesar Rp 7500.
Setiap nasabah Tabungan Monas akan mendapatkan kartu ATM yang terintegrasi dalam jaringan ATM Bersama. Kartu ATM Bank DKI juga bisa berfungsi sebagai kartu debet untuk keperluan pendebetan belanja di banyak merchant.
Tabungan Simpeda
Seperti halnya bank pembangundan daerah ( BPD ) diseluruh indonesia, bank DKI juga punya tabungan Simpeda ( Simpanan pembangunan daerah ).
Yang mau nabung di Simpeda cukup datang ke kantor cabang bank DKI dengan menbawa KTP atau identitas lain dengan membawa uang tunai untuk setoran awal sebesar Rp 50.000,-.
Potongan bulanan alias biaya administrasi nya sebesar Rp 7500, – perbulan, jadi sama dengan tabungan monas.
Yang nabung di Simpeda juga akan dapat kartu ATM bank DKI, yang bisa ambil duitnya di seluruh ATM bank DKI atau seluruh ATM yang ada logo Bersama.