SosBud  

Ritual Tatorbangan Desa Torbang: Melestarikan Tradisi Leluhur dan Wujud Syukur atas Hasil Bumi

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo saat melakukan prosesi Ritual Tatorbangan bersama Kepla Desa dan Perangkat Serta Masyarakat Desa Torbang, guna untuk melestarikan warisan tradisi leluhur sekaligus sebagai wujud syukur atas hasil panen yang melimpah (Foto: Pemkab Sumenep)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Desa (Pemdes) Torbang, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali menghidupkan tradisi Ritual Tatorbangan sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan budaya leluhur. Ritual yang berlangsung penuh dengan nuansa budaya lokal ini dilaksanakan pada Senin (9/9/2024), dengan melibatkan masyarakat dari seluruh dusun di Desa Torbang.

Dalam prosesi tersebut, warga membawa hasil bumi mereka ke Balai Desa sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas hasil panen sepanjang tahun. Hasil pertanian ini kemudian diserahkan oleh Kepala Desa Torbang, Muzanni, bersama perangkat desa dan kepala dusun kepada Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, yang bertindak sebagai simbol “Raja.”

Penyerahan hasil bumi ini mencerminkan penghormatan masyarakat Desa Torbang kepada pemerintah serta pengabdian atas kesejahteraan yang telah mereka terima. Setelah ritual penyerahan, acara dilanjutkan dengan istighatsah dan doa bersama sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas rezeki yang melimpah.

Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dalam sambutannya mengapresiasi langkah masyarakat Desa Torbang yang berkomitmen untuk melestarikan tradisi budaya leluhur.

“Ritual ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki kesadaran pentingnya menjaga warisan budaya. Tradisi seperti ini perlu dirawat dan dilestarikan agar tidak hilang di tengah perkembangan zaman,” ujarnya.

Bupati juga menekankan pentingnya peran seluruh elemen masyarakat dalam menjaga seni dan budaya lokal untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan.

“Kami berharap prosesi Tatorbangan ini terus dilestarikan untuk mendukung pembangunan Desa Torbang di berbagai sektor,” pungkas Bupati Achmad Fauzi.

Kepala Desa Torbang, Muzanni, mengungkapkan bahwa Tatorbangan adalah tradisi lama yang sempat terhenti dan baru kembali diadakan pada tahun 2023. Ia berharap ritual ini bisa masuk dalam kalender event resmi Kabupaten Sumenep.

“Alhamdulillah, respon dari Bupati sangat positif, sehingga kami bisa menggelar acara ini lebih maksimal tahun ini,” ungkapnya.

Menariknya, di akhir acara, hasil bumi yang sebelumnya diserahkan kepada Bupati dikembalikan kepada masyarakat untuk dinikmati bersama, sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.

Selain Ritual Tatorbangan, Pemerintah Desa Torbang juga mengagendakan parade musik tradisional Tong-tong yang akan berlangsung pada Rabu (11/09/2024).

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *