FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Setiap musim kemarau tiba, puluhan desa di berbagai kecamatan di Kabupaten Sumenep menjadi langganan kekeringan. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sedikitnya 64 desa tercatat mengalami kekeringan, baik dalam kategori kering kritis maupun kering langka.
Mengatasi masalah ini, calon Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengusulkan pembangunan tandon air di desa-desa terdampak kekeringan.
“Tandon tersebut diharapkan mampu menampung air bersih yang dapat diakses oleh masyarakat sesuai kebutuhan,” ujar Achmad Fauzi Wongsojudo, Kamis (17/10/2024) malam.
Achmad Fauzi mengungkapkan, permasalahan kekeringan ini telah menjadi fokusnya selama menjabat sebagai Bupati Sumenep. Sebagai contoh, di Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan, telah dibangun embung untuk menampung air. Ia juga menargetkan pembangunan tandon air besar di sejumlah desa yang mengalami kekeringan parah.
“Tidak hanya untuk Desa Montorna. Desa-desa lain yang mengalami kekeringan kritis akan dipantau dan diberikan bantuan air bersih,” tutur cak Fauzi.
Beberapa desa yang mengalami krisis air bersih, antara lain Desa Montorna, Prancak, Lebeng Barat, dan Desa Campaka di Kecamatan Pasongsongan. Desa Mandala dan Basoka di Kecamatan Rubaru juga mengalami hal serupa. Di Pulau Kangean, tepatnya Desa Kolo-Kolo, Kecamatan Arjasa, serta Desa Gendang Barat di Pulau Sepudi, Kecamatan Gayam, juga menghadapi kekeringan.