FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Musim kemarau kerap menjadi tantangan besar bagi petani di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Desa Kalimo’ok, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura. Selama bertahun-tahun, para petani di desa ini kesulitan mendapatkan air yang cukup untuk mengairi lahan pertanian mereka saat musim kemarau. Akibatnya, mereka hanya bisa menanam jenis tanaman tertentu.
“Air di sini sangat sulit saat musim kemarau, rata-rata tadah hujan saat tanam padi,” ujar Serma Sugeng Mulyono saat mendampingi petani pada Senin (22/7/2024).
Serma Sugeng menambahkan bahwa banyak petani memilih membiarkan lahannya tidak ditanami selama musim kemarau karena takut gagal panen dan merugi jika memaksakan diri menanam.
Namun, kini harapan baru muncul bagi petani di Desa Kalimo’ok dengan adanya program pompanisasi bantuan dari Kementerian Pertanian yang bekerja sama dengan TNI AD melalui Kodim 0827/Sumenep. Program ini memanfaatkan aliran sungai untuk mengairi lahan pertanian, sehingga diharapkan dapat meningkatkan Perluasan Areal Tanam (PAT) di desa tersebut.
“Program pompanisasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Dengan adanya pompanisasi ini, petani tidak ragu lagi menanam padi saat musim kemarau,” jelas Serma Sugeng.
Seorang petani Desa Kalimo’ok, Syafi’i, juga merasakan manfaat besar dari program ini. Ia optimis bahwa dengan pompanisasi, petani di desanya bisa panen dua kali dalam setahun.
“Dengan adanya pompanisasi ini, kami sangat terbantu untuk mengairi sawah. Kami yakin yang semula hanya bisa panen sekali setahun, kini berkat bantuan pompanisasi ini bisa panen dua kali,” kata Syafi’i dengan penuh semangat.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan program pompanisasi dari Kementerian Pertanian serta pendampingan dari Babinsa yang selama ini sangat membantu petani.