FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Petani Milenial Kabupaten Sumenep menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik cair di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kota. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas hasil pertanian serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya terus meningkat.
Pelatihan ini diikuti oleh anggota petani milenial Sumenep dan anggota BPP Kota, dengan bimbingan dua fasilitator, yaitu Salamet, yang mengajarkan teknik pembuatan pupuk organik cair, serta Amrisal Ardiansyah dari BPP Kota, yang memberikan pelatihan tentang pembuatan bakteri pupuk Fluorescens.
Ketua kelompok Petani Milenial Sumenep, M. Ridwan, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan pemahaman mengenai bahan-bahan alami yang dapat digunakan untuk pupuk organik cair, seperti daun kelor, lamtoro, mengkudu, dan bahan fermentasi lainnya.
“Kami juga diajarkan bagaimana cara membuat dan menerapkan pupuk organik cair di lahan pertanian. Ini bisa menjadi solusi atas mahalnya harga pupuk kimia serta dampak negatifnya terhadap lingkungan,” ujar Ridwan, Selasa (11/3/2025).
Sementara itu, Salamet menambahkan bahwa pupuk kimia yang selama ini digunakan petani dapat merusak ekosistem tanah dan kesehatan lingkungan. Dengan beralih ke pupuk organik cair, petani tidak hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga menjaga keberlanjutan tanah.
Koordinator Penyuluh BPP Kota, Delly Hos Kapila, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah positif dalam meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pertanian ramah lingkungan.
“Kami mendukung penuh inisiatif ini. Pertanian organik tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian,” jelas Delly.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran terhadap pertanian organik, diharapkan inovasi ini dapat memberikan manfaat ekonomi bagi petani milenial serta menginspirasi lebih banyak pemuda untuk berkontribusi dalam pertanian berkelanjutan.