FALIHMEDIA.COM – Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah sistem tata cara atau proses mengubah sikap dan prilaku seseorang melalui pengajaran dan pelatihan. Pendidikan di era serba digital saat ini mempunyai pengaruh yang sangat dominan dalam proses pembentukannya, baik secara personal maupun kelompok. Yakni berdampak pada berkurangnya interaksi sosial antar sesama khususnya pada dunia pendidikan saat ini.
Misalnya saja pada pendidikan tingkat dasar, dimana siswa-siswinya masih memerlukan dukungan penuh dari orangtua. Baik secara tingkat pembelajarannya maupun dalam tingkah laku kesehariannya. Namun yang terjadi dalam prakteknya adalah ketidakikutsertaan orangtua dalam turut mendidik putranya. Artinya, selama ini proses pendidikan anak dipasrahkan penuh 100% kepada guru. Padahal, tugas guru pada dasarnya adalah membantu dalam pendidikan itu sendiri.
Kita beri fakta seperti ini, siswa anak akhlaknya tidak baik, perilakunya terhadap teman tidak menyenangkan, sudah naik kelas bacanya masih terbata-bata dan masih banyak lagi fakta lainnya, dimana yang selalu menjadi tumpuan dari kesalahan tersebut adalah guru. Kenapa semua itu bisa terjadi? tentu tidak berjalannya sistem pendidikan 3 piramida.
Apa itu sistem pendidikan 3 Piramida?
Adalah sistem dimana 3 komponen pendidikan yakni, Guru-siswa-orangtua harus berjalan beriringan. Guru bertugas untuk mengajarkan pendidikan kepada siswa, dan orangtua bertugas untuk mengontrol dan memfasilitasi siswa. Dalam prosesnya, saat seorang guru memberikan tugas berupa Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswa untuk dikerjakan dirumah maka seyogyanya orangtua memberikan masukan atau dorongan untuk mengerjakannya. Bukan justru cuek dan tidak memperdulikan anak yang terus bermain gadjet dan melupakan tugas yang diberikan oleh guru. Dan kejadian fakta seperti ini yang terjadi pada dunia pendidikan saat ini.
Mari kita bersama-sama memperbaiki kualitas diri kita untuk menunjang pendidikan anak-anak kita dalam berproses menjadi anak yang lebih baik. Salah satu caranya adalah dengan tidak memutuskan komunikasi antar guru, orangtua, dan siswa.
*) Oleh: Jufrie Kholil Muhammad-Guru Ngaji Desa Galis Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi falihmedia.com