Musim Panen Srikaya di Sumenep: Sentra Produksi dan Peluang Pasar yang Menjanjikan

Tumpukan buah srikaya segar khas Sumenep di Pasar Bluto, menunjukkan panen raya yang melimpah
Buah srikaya segar hasil panen petani Sumenep, siap untuk dijual ke pasar lokal dan luar daerah

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Musim panen srikaya telah tiba di Kabupaten Sumenep, menandai melimpahnya buah khas daerah ini di berbagai pasar dan sepanjang ruas jalan utama. Dari pintu masuk Pasar Anom hingga sepanjang Jalan Raya Bluto, terutama di sekitar Pasar Bluto, deretan keranjang berisi srikaya tampak menarik perhatian para pembeli.

Buah beraroma harum dan bercita rasa manis ini menjadi salah satu komoditas unggulan di Sumenep, yang terkenal dengan tanahnya yang subur serta iklim yang mendukung pertanian. Empat kecamatan utama yang menjadi sentra produksi srikaya adalah Saronggi, Bluto, Batuputih, dan Talango.

Varietas terbaik yang banyak diminati adalah Srikaya Langsar, yang dikenal karena ukurannya yang lebih besar, daging buah yang lembut, dan rasa lebih manis dibandingkan varietas lain. Panen raya srikaya berlangsung dari Februari hingga Maret, dan pemasarannya tidak hanya di pasar lokal tetapi juga telah menjangkau supermarket di Surabaya.

Yani, seorang pekebun sekaligus pengepul dari Desa Tanah Merah, Kecamatan Saronggi, mengungkapkan bahwa dirinya menerima pasokan srikaya dari berbagai desa untuk kemudian disortir dalam empat kategori.

“Grade pertama dengan ukuran besar dikirim ke Pasar Wonokusumo Surabaya. Dari sana, buah ini didistribusikan ke berbagai supermarket. Sementara srikaya dengan grade lebih rendah dijual di pasar lokal dan Surabaya,” jelas Yani, Rabu (12/3/2025).

Meski memiliki banyak keunggulan, daya tahan srikaya yang relatif singkat menjadi tantangan tersendiri. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Chainur Rasyid, menegaskan pentingnya inovasi dalam pengolahan srikaya agar bisa bertahan lebih lama dan memiliki nilai tambah.

“Tantangan terbesar srikaya adalah masa simpannya yang pendek. Kami terus mendorong inovasi agar buah ini bisa diolah menjadi produk turunan dengan daya tahan lebih lama,” katanya.

DKPP Sumenep juga berupaya meningkatkan nilai ekonomi srikaya dengan menggandeng penyuluh pertanian di wilayah sentra produksi. Para Kelompok Wanita Tani (KWT) didorong untuk mengembangkan berbagai produk olahan srikaya yang berpotensi memperluas pasar hingga ke luar daerah.

Sebagai kabupaten kepulauan yang kaya akan hasil pertanian dan perikanan, Sumenep memiliki potensi besar untuk menjadikan srikaya sebagai komoditas unggulan. Dengan inovasi dan strategi pemasaran yang tepat, buah ini dapat memberikan manfaat ekonomi lebih luas bagi petani dan masyarakat setempat.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *