FALIHMEDIA.COM – Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, bukan hanya terkenal dengan keindahan lautnya, tetapi juga menyimpan kekayaan kuliner yang menggugah selera. Salah satu destinasi yang patut dikunjungi bagi pecinta kuliner adalah Desa Legung Timur di Kecamatan Batang-Batang, sekitar 26 km sebelah timur dari Labang Mesem Keraton Sumenep.
Sebagai desa pesisir dengan garis pantai sepanjang 0,95 km yang berbatasan langsung dengan Selat Madura, Legung Timur memiliki kuliner khas berbahan dasar ikan segar. Salah satu hidangan yang banyak diburu wisatawan dan masyarakat setempat adalah pentol ikan kuah pindang.
Berbeda dengan pentol pada umumnya yang terbuat dari daging sapi atau ayam, pentol khas Legung Timur menggunakan ikan laut segar, terutama ikan cakalan, yang memberikan rasa gurih alami dan tekstur kenyal.
Kesegaran Ikan, Kunci Kelezatan Pentol
Menurut Zunaima, salah seorang pedagang pentol ikan di sekitar Pelabuhan Legung, pemilihan ikan segar menjadi faktor utama dalam menghasilkan pentol yang berkualitas.
“Kami selalu menggunakan ikan yang baru ditangkap, karena kesegarannya sangat mempengaruhi rasa dan tekstur pentol,” ungkapnya.
Pentol ikan tersedia dalam dua varian, yaitu pentol kukus dan pentol goreng. Dalam penyajiannya, pembeli dapat memilih antara kuah rujak atau kuah pindang. Namun, pentol ikan dengan kuah pindang menjadi favorit karena kuahnya yang kaya akan rempah.
Kuah pindang dibuat dari campuran bawang putih, bawang merah, kemiri, serta rempah khas lainnya, menciptakan cita rasa otentik khas pesisir yang sulit ditemukan di tempat lain.
Destinasi Favorit Ngabuburit Saat Ramadan
Saat bulan Ramadan, kawasan sekitar Pelabuhan Legung menjadi tempat favorit masyarakat untuk ngabuburit. Sebagaimana dilansir dari laman www.areanews.id, banyak warga yang berburu takjil di tempat ini menjelang berbuka puasa.
“Setiap sore menjelang buka puasa, banyak yang datang menikmati pentol ikan kuah pindang. Rasanya gurih, segar, dan cocok untuk menu berbuka,” ujar Zunaima.
Bagi yang ingin mencicipi kelezatan pentol ikan khas Legung Timur, warung-warung di sekitar pelabuhan menjadi pilihan terbaik. Lokasinya berada sekitar 300 meter ke utara dari perempatan Legung, tepat di jalan menuju pelabuhan.
Dengan suasana pesisir yang asri, hembusan angin laut yang sejuk, serta aroma kuah pindang yang menggoda, pengalaman kuliner di Legung Timur menjadi semakin istimewa.
Sumenep memang kaya akan warisan kuliner yang patut dilestarikan dan diperkenalkan lebih luas. Menjelajahi pesona kuliner khas Sumenep bukan sekadar soal rasa, tetapi juga memahami budaya dan tradisi masyarakat pesisir yang sarat makna.